Ditulis oleh Mursalim Nawawi Chaling Gbc

Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, di mana setiap amal kebaikan dilipatgandakan pahalanya. Namun, sering kali semangat ibadah kita di awal Ramadhan mulai menurun ketika memasuki pertengahan dan akhir bulan.

Padahal, justru di sepuluh hari terakhir terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, yaitu Lailatul Qadar. Oleh karena itu, kita harus mengoptimalkan ibadah di sisa Ramadhan agar tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:

لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ

"Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan." (QS. Al-Qadr: 3)

Berikut adalah beberapa cara untuk mengoptimalkan ibadah di sisa Ramadhan:

1. Meningkatkan Kualitas Shalat dan Memperbanyak Qiyamul Lail

Di sepuluh hari terakhir, Rasulullah ﷺ semakin giat beribadah, terutama dengan memperbanyak shalat malam (qiyamul lail) dan memperpanjang rukuk serta sujud.

Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ الْأَوَاخِرُ مِنْ رَمَضَانَ شَدَّ مِئْزَرَهُ وَأَحْيَا لَيْلَهُ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

"Jika telah masuk sepuluh hari terakhir dari bulan Ramadhan, Nabi ﷺ mengencangkan sarungnya (menjauhi istri), menghidupkan malamnya, dan membangunkan keluarganya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Untuk itu, mari kita manfaatkan malam-malam terakhir Ramadhan dengan memperbanyak shalat tahajud, witir, dan doa-doa kebaikan.

2. Menghidupkan Malam dengan I'tikaf

I’tikaf adalah salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Rasulullah ﷺ senantiasa melaksanakan i’tikaf pada malam-malam terakhir Ramadhan dengan tujuan mencari Lailatul Qadar.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata:

كَانَ النَّبِيُّ ﷺ يَعْتَكِفُ فِي كُلِّ رَمَضَانٍ عَشْرَةَ أَيَّامٍ، فَلَمَّا كَانَ العَامُ الَّذِي قُبِضَ فِيهِ اعْتَكَفَ عِشْرِينَ يَوْمًا

"Rasulullah ﷺ melakukan i'tikaf setiap Ramadhan selama sepuluh hari. Namun, pada tahun beliau wafat, beliau beri'tikaf selama dua puluh hari." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jika memungkinkan, cobalah untuk beri’tikaf di masjid, baik satu malam atau lebih, untuk lebih fokus dalam beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

3. Memperbanyak Tilawah dan Tadabbur Al-Qur'an

Ramadhan adalah bulan diturunkannya Al-Qur'an, sehingga membaca, memahami, dan mengamalkan isinya menjadi amalan yang sangat dianjurkan. Rasulullah ﷺ memperbanyak tilawah Al-Qur’an di bulan Ramadhan, bahkan Malaikat Jibril menemuinya setiap malam untuk bertadarus.

Allah SWT berfirman:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ

"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an..." (QS. Al-Baqarah: 185)

Mari kita manfaatkan sisa Ramadhan dengan memperbanyak membaca dan mentadabburi Al-Qur'an, karena setiap hurufnya bernilai pahala yang berlipat ganda.

4. Memperbanyak Sedekah dan Amal Kebaikan

Di akhir Ramadhan, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak sedekah, membantu sesama, dan berbagi rezeki, terutama kepada fakir miskin dan mereka yang membutuhkan. Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَجْوَدَ النَّاسِ، وَكَانَ أَجْوَدَ مَا يَكُونُ فِي رَمَضَانَ

"Rasulullah ﷺ adalah orang yang paling dermawan, dan beliau lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Jangan lupa juga untuk membayar zakat fitrah, karena itu adalah kewajiban yang harus ditunaikan sebelum hari raya Idul Fitri.

5. Memperbanyak Doa dan Istighfar

Malam-malam terakhir Ramadhan adalah waktu terbaik untuk memperbanyak doa, dzikir, dan istighfar. Rasulullah ﷺ mengajarkan kepada Aisyah radhiyallahu ‘anha sebuah doa yang dianjurkan untuk dibaca di malam Lailatul Qadar:

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

"Ya Allah, Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku."

(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad)

Perbanyaklah doa memohon ampunan, kebaikan dunia dan akhirat, serta keberkahan bagi keluarga dan umat Islam.

6. Memperbaiki Niat dan Keikhlasan dalam Beribadah

Kadang-kadang, di akhir Ramadhan, ibadah kita menjadi rutinitas tanpa makna. Oleh karena itu, penting untuk selalu memperbarui niat agar semua ibadah kita dilakukan dengan penuh keikhlasan hanya untuk Allah SWT.

Allah berfirman:

وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ

"Dan mereka tidak diperintahkan, kecuali supaya menyembah Allah dengan ikhlas dalam menjalankan agama..." (QS. Al-Bayyinah: 5)

Dengan niat yang benar, setiap ibadah akan lebih bermakna dan mendatangkan keberkahan.

Kesimpulan

Sisa Ramadhan adalah kesempatan emas yang tidak boleh disia-siakan. Meskipun mungkin kita merasa lelah atau mulai kehilangan semangat, mari kita bangkit kembali dan maksimalkan ibadah kita. Perbanyak shalat malam, i’tikaf, membaca Al-Qur’an, sedekah, dan doa, serta pastikan niat kita tetap lurus hanya untuk Allah SWT.

Semoga kita bisa meraih Lailatul Qadar, mendapatkan ampunan dari Allah, dan keluar dari Ramadhan sebagai pribadi yang lebih baik. Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

"Barang siapa yang mendirikan (ibadah) di bulan Ramadhan dengan iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)

Semoga Allah menerima amal ibadah kita di bulan Ramadhan dan menjadikan kita hamba-hamba yang lebih bertakwa. Aamiin.

Demikian tulisan ini dibuat, semoga bermanfaat

Salam Ramadhan, #MNGBC #mn_gbc