CERPEN 'KAMPUNG YANG BERSERI MENYAMBUT RAMADHAN'(T1541)
Karya MN-GBC
Di sebuah desa kecil bernama Kampung Damai, suasana berubah begitu bulan Sya'ban hampir berakhir. Anak-anak berlarian di halaman masjid, membawa lampion warna-warni, sementara para ibu sibuk menyiapkan kue-kue khas Ramadhan. Senyum dan tawa menghiasi wajah setiap orang.
"Paman, kapan kita mulai tarawih pertama?" tanya Rafi, bocah berusia delapan tahun kepada Pak Imam.
"Nanti malam, Nak," jawab Pak Imam sambil tersenyum. "Tapi siangnya kita gotong royong dulu, ya!"
Kabar itu membuat semua warga semakin bersemangat. Pagi harinya, pemuda kampung mulai memasang lampu hias di jalan-jalan, sementara para bapak-bapak mengecat pagar masjid. Ibu-ibu menyiapkan bahan untuk takjil bersama, sementara anak-anak sibuk membantu dengan tawa ceria.
Ketika sore menjelang, suara bedug terdengar, menandakan hilal telah terlihat. "Alhamdulillah, besok kita mulai puasa!" seru Pak Lurah. Semua orang bersorak bahagia. Anak-anak melompat kegirangan, sementara para orang tua tersenyum penuh syukur.
Malam itu, masjid penuh sesak dengan jamaah tarawih pertama. Doa-doa dipanjatkan, hati terasa damai. Kampung Damai benar-benar hidup dengan cahaya Ramadhan yang penuh berkah. Semua orang bersuka cita, menyambut bulan suci dengan hati yang bersih dan penuh kebahagiaan..
Sidenreng Rappang, 26 Februari 2025
#MNGBC
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar