IRI HATI TANDA TAK MAMPU (T.1426)
Ditulis oleh MNGBC
Iri adalah perasaan tidak senang ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat atau keberhasilan. Seseorang yang iri sering kali merasa dirinya tidak mampu mencapai hal yang sama, dan ini mendorong perasaan benci serta dengki.
Iri sering kali timbul karena seseorang tidak mampu mencapai atau meraih apa yang dimiliki orang lain. Iri hati adalah sifat buruk yang sebaiknya kita hindari karena dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Dalam Islam, iri hati bukan hanya sikap yang tidak disukai, tetapi juga dapat merusak hati dan ketenangan jiwa.
Dalil Al-Qur’an tentang Larangan Iri Hati
Allah SWT melarang umat-Nya untuk memiliki sifat iri hati. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللَّهُ بِهِ بَعْضَكُمْ عَلَى بَعْضٍۚ لِلرِّجَالِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبُوا وَلِلنِّسَاءِ نَصِيبٌ مِمَّا اكْتَسَبْنَۚ وَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang Allah lebihkan kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(QS. An-Nisa: 32)
Ayat ini mengingatkan kita untuk tidak iri terhadap orang lain karena setiap orang telah diberi rezeki dan kelebihan masing-masing. Sebaliknya, kita dianjurkan untuk berdoa agar Allah memberikan kita karunia dari-Nya.
Hadis tentang Bahaya Iri Hati
Nabi Muhammad SAW juga memperingatkan umatnya agar menjauhi sifat iri hati. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
إِيَّاكُمْ وَالْحَسَدَ فَإِنَّ الْحَسَدَ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
"Jauhilah sifat iri hati, karena iri hati dapat memakan amal kebaikan sebagaimana api membakar kayu."
(HR. Abu Dawud)
Dari hadis ini, kita belajar bahwa iri hati dapat menghapus kebaikan dan amal ibadah yang telah kita lakukan. Seperti api yang melahap kayu bakar, iri hati pun membakar amal baik dan menghilangkan pahala yang sudah kita usahakan.
Mengatasi Sifat Iri
1. Selalu Bersyukur:
Dengan bersyukur, kita bisa lebih menghargai apa yang kita miliki dan mengurangi rasa iri terhadap nikmat orang lain.
2. Berdoa kepada Allah:
Memohon kepada Allah agar kita diberi ketetapan hati yang tenang, jauh dari iri hati, dan juga diberi rezeki yang berkah.
3. Fokus pada Diri Sendiri:
Daripada melihat kelebihan orang lain, fokuslah pada potensi dan apa yang bisa kita raih. Setiap orang memiliki jalan dan rezekinya masing-masing.
Kesimpulan
Iri hati adalah sifat yang mencerminkan ketidakmampuan dan kelemahan hati. Maka dari itu, jauhilah sifat ini dengan memperkuat iman, bersyukur, dan fokus pada diri sendiri. Iri tanda tak mampu adalah tanda yang jelas bahwa kita belum memahami bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik Allah, dan Dia-lah yang membagikan rezeki dan karunia sesuai kehendak-Nya.
Semoga bermanfaat, MNGBC
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar