Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
LIVE 'PENGEMIS ONLINE' YANG KIAN MARAK, LALU BAGAIMANA MENYIKAPINYA?(T777, T.22)
Sengaja konten kreator menggunakan nenek ini untuk meraup rupiah dari belas kasihan penonton

LIVE 'PENGEMIS ONLINE' YANG KIAN MARAK, LALU BAGAIMANA MENYIKAPINYA?(T777, T.22)

2 hari lalu jagad maya dan diramaikan dengan pemberitaaan keuntungan live pengemis online yang sering mengadakan siaran langsung lewat aplikasi tiktok.

Dalam video yang di tayangkan langsung tersebut, konten kreator menggunakan nenek-nenek dikolam dengan berani bermandikan air yang tak layak mandi airnya berlumpur. Si pembuat video konten pengemis online menampilkan orang tua diguyur air lumpur hingga menggigil di TikTok dengan tujuan untuk mengharap iba dari penonton untuk mengirimkan bantuan untuk si ibu yang lagi beraksi tersebut.

Jutaan keuntungan di dapatkan oleh konten kreator dati acara live tiktok ini. Hasil dari sumbangan penonton ini, dikumpul untuk dibagi dua antara talent dan konten kreator.

Ya, jaman sekarang, apapun bisa dijadikan uang, tapi live pengemis online ini, banyak yang kontra karena menggunakan talent orang tua yang sepertinya lugu dengan sosial media, mereka sepertinya mau melakukan karena di iming-iming uang dari si pembuat konten.

Dikutip dari laman Unair, dalam pandangan Sosiolog Universitas Airlangga (Unair), Prof Bagong Suyanto substansi dari yang lakukan oleh pengemis tersebut tidaklah berbeda, yaitu meminta belas kasihan orang lain agar ia mendapatkan sesuatu. “Itu adalah bentuk kreativitas karena menghadapi situasi yang semakin kompetitif. Jadi mengemis ini tidak mudah, makin banyak saingan. Sehingga mereka perlu berkreasi untuk mendapatkan belas kasihan masyarakat untuk memberikan amal karitatifnya,” jelasnya

Dari fenomena live pengemis online ini banyak netizen mengecam adanya kreator konten yang mencoba mengeksploitasi orang tua mereka. dibelakang layar akan banyak anak muda yang berperan, terutama dalam mengoperasikan media sosial tersebut untuk meraih keuntungan tanpa melihat efek dari video tersebut terutama pada si talent.

Penonton dan netizen pun harus jeli melihat untuk menganalisis live-live video di sosial media, jangan sampai acara tersebut dijadikan jalan konten kreator untuk mencari keuntungan dengan melakukan tindakan eksploitasi yang bisa saja merugikan si talent dan melanggar hukum.

Jangan karena melihat si talent melakukan aksi pada live video langsung para netizen muncul iba padahal video itu sudah di setting sedemikian rupa hanya untuk mendapatkan keuntungan lebih.

Semoga tulisan ini bermanfaat

Salam perubahan, #MNGBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post