Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
'MAKNA BERKURBAN DI HARI RAYA IDUL ADHA' (T1283)
Bismillah, aku berkurban karena Allah

'MAKNA BERKURBAN DI HARI RAYA IDUL ADHA' (T1283)

Di tulis oleh GBC

Hari Raya Idul Adha, juga dikenal sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu hari besar dalam Islam yang dirayakan pada tanggal 10 Dzulhijjah.

Hari ini memperingati peristiwa pengorbanan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim AS dan putranya Nabi Ismail AS sebagai bentuk ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT.

Berikut adalah ulasan tentang makna berkurban pada Hari Raya Idul Adha, lengkap dengan ayat-ayat Al-Qur'an dan hadits yang relevan:

Makna Berkurban dalam Islam

1. Ketaatan dan Pengabdian kepada Allah:

Berkurban adalah salah satu bentuk tertinggi dari ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT. Nabi Ibrahim AS yang siap mengorbankan putranya, Nabi Ismail AS, adalah contoh teladan ketaatan total kepada perintah Allah. Pengorbanan ini kemudian digantikan oleh Allah dengan seekor domba sebagai rahmat dan tanda penerimaan ketaatan Nabi Ibrahim.

2. Pengorbanan dan Ketakwaan:

Berkurban mengajarkan umat Islam tentang nilai pengorbanan dan ketakwaan. Ini adalah simbol dari kesiapan seorang muslim untuk mengorbankan sesuatu yang berharga demi ketaatan kepada Allah. Kurban juga mengingatkan bahwa segala sesuatu di dunia ini hanyalah titipan dan bisa diminta kembali oleh Allah kapan saja.

3. Berbagi dan Solidaritas:

Salah satu makna penting dari berkurban adalah semangat berbagi dan solidaritas sosial. Daging kurban dibagikan kepada keluarga, tetangga, dan terutama kepada mereka yang kurang mampu, sehingga mempererat hubungan sosial dan memperlihatkan kepedulian terhadap sesama.

Ayat Al-Qur'an tentang Berkurban

1. Surah Al-Hajj (22:34):

- Allah SWT berfirman:

وَ لِكُلِّ أُمَّةٍ جَعَلۡنَا مَنسَكًا لِّيَذۡكُرُوا۟ ٱسۡمَ ٱللَّهِ عَلَىٰ مَا رَزَقَهُم مِّنۢ بَهِيمَةِ ٱلۡأَنۡعَٰمِ فَإِ لَٰهُكُمۡ إِلَٰهٌۭ وَٰحِدٞ فَلَهُۥۤ أَسۡلِمُوا۟ۗ وَ بَشِّرِ ٱلۡمُخۡبِتِينَ

- Artinya:

"Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa binatang ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)."

2. Surah Al-Hajj (22:36-37):

- Allah SWT berfirman:

وَ ٱلۡبُدۡنَ جَعَلۡنَٰهَا لَكُم مِّن شَعَٰٓئِرِ ٱللَّهِ لَكُمۡ فِيهَا خَيۡرٞۖ فَٱذۡكُرُوا۟ ٱسۡمَ ٱللَّهِ عَلَيۡهَا صَوَآفَّۖ فَإِذَا وَجَبَتۡ جُنُوبُهَا فَكُلُوا۟ مِنۡهَا وَ أَطۡعِمُوا۟ ٱلۡقَانِعَ وَٱلۡمُعۡتَرَّۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرۡنَٰهَا لَكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَشۡكُرُونَ

لَن يَنَالَ ٱللَّهَ لُحُومُهَا وَ لَا دِمَآؤُهَا وَ لَٰكِن يَنَالُهُ ٱلتَّقۡوَىٰ مِنكُمۡۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمۡ لِتُكَبِّرُوا۟ ٱللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَىٰكُمۡۗ وَ بَشِّرِ ٱلۡمُحۡسِنِينَ

- Artinya:

"Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagian daripadanya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan unta-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur."

"Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik."

3. Surah Ash-Shaffat (37:102-107):

- Allah SWT berfirman:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ ٱلسَّعۡيَ قَالَ يَٰبُنَيَّ إِنِّيٓ أَرَىٰ فِي ٱلۡمَنَامِ أَنِّيٓ أَذۡبَحُكَ فَٱنظُرۡ مَاذَا تَرَىٰۚ قَالَ يَٰٓأَبَتِ ٱفۡعَلۡ مَا تُؤۡمَرُۖ سَتَجِدُنِيٓ إِن شَآءَ ٱللَّهُ مِنَ ٱلصَّـٰبِرِينَ

فَلَمَّآ أَسۡلَمَا وَ تَلَّهُۥ لِلۡجَبِينِ

وَ نَٰدَيۡنَٰهُ أَن يَٰٓإِبۡرَٰهِيمُ

قَدۡ صَدَّقۡتَ ٱلرُّءۡيَآۚ إِنَّا كَذَٰلِكَ نَجۡزِي ٱلۡمُحۡسِنِينَ

إِنَّ هَٰذَا لَهُوَ ٱلۡبَلَٰٓؤُا۟ ٱلۡمُبِينُ

وَ فَدَيۡنَٰهُ بِذِبۡحٍ عَظِيمٖ

- Artinya:

"Maka ketika anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab: 'Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.'"

"Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya)."

"Dan Kami panggillah dia: 'Hai Ibrahim,"

"Sesungguhnya kamu telah membenarkan mimpi itu, sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.'"

"Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujian yang nyata."

"Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."

Hadits tentang Berkurban

1. Hadits dari Aisyah radhiyallahu 'anha:

- Berbunyi

"ما عمل ابن آدم يوم النحر عملا أحب إلى الله من إهراق الدم، وإنها لتأتي يوم القيامة بقرونها وأشعارها وأظلافها، وإن الدم ليقع من الله بمكان قبل أن يقع من الأرض فطيبوا بها نفسا"

- Artinya:

“Tidak ada amalan yang dilakukan oleh anak Adam pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai oleh Allah selain menyembelih hewan kurban. Sesungguhnya hewan kurban itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduknya, bulunya, dan kukunya. Dan sesungguhnya darah kurban itu akan sampai kepada Allah sebagai suatu tempat yang mulia sebelum darah itu jatuh ke bumi. Maka, hendaknya kalian berkurban dengan hati yang rela.” (HR. Tirmidzi)

2. Hadits dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu:

- Berbunyi:

ضَحَّى النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا

- Artinya:

"Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam berkurban dengan dua ekor kambing kibas yang berwarna putih bercampur hitam dan bertanduk. Beliau menyembelih keduanya dengan tangannya sendiri, menyebut nama Allah, dan bertakbir, serta meletakkan kakinya di atas lambung kambing tersebut." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu:

- Berbunyi

مَن كَانَ لَهُ سَعَةٌ وَلَمْ يُضَحِّ فَلَا يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا

- Artinya:

“Barangsiapa yang memiliki kelapangan (harta) dan tidak berkurban, maka janganlah mendekati tempat salat kami.” (HR. Ibnu Majah)

Kesimpulan

Meskipun kurban hewan lebih dikenal pada Idul Adha, makna pengorbanan juga sangat relevan pada Idul Fitri. Berkurban dalam bentuk zakat fitrah, sedekah, dan bantuan kepada sesama adalah cara untuk membersihkan diri, menunjukkan ketaatan, dan solidaritas sosial. Kedua hari raya tersebut mengajarkan umat Islam untuk selalu mengutamakan ketaatan kepada Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama.

Pada Idul Adha, berkurban memiliki makna yang lebih mendalam dan simbolis. Berkurban mengajarkan kita tentang pentingnya pengorbanan dan ketakwaan. Dengan menyembelih hewan kurban, kita memperingati ketaatan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS kepada Allah SWT, serta memperlihatkan kesediaan kita untuk berkorban demi ketaatan kepada-Nya

Berkurban juga mengingatkan kita bahwa segala sesuatu di dunia ini hanyalah titipan dari Allah dan bisa diambil kapan saja. Hal ini mengajarkan kita untuk tidak terikat dengan materi dan selalu siap untuk memberikan yang terbaik dari apa yang kita miliki untuk kepentingan yang lebih besar.

Selain itu, semangat berbagi dan solidaritas sosial yang terkandung dalam ibadah kurban sangat penting untuk mempererat hubungan antar umat manusia. Dengan berbagi daging kurban kepada yang membutuhkan, kita dapat memperlihatkan kepedulian dan kasih sayang kepada sesama, serta membantu meringankan beban mereka yang kurang mampu.

Demikian yang dapat dituliskan,

Semoga bermanfaat. #MN_GBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post