SEBUAH PUISI RELIGI 'JALAN MENUJU CAHAYA' (T.1479)
Karya Mursalim Nawawi
Di lorong sempit berpelukan waktu,
Tersirat kisah, teranyam rindu.
Jejak langkah bercampur doa,
Mengarah ke masjid, rumah cinta-Nya
Mentari terbit menembus kubah, Mewarnai langit dengan jingga megah. Burung-burung mengiringkan salam, Di bawah naungan langit yang tenteram.
Dinding kusam menyimpan cerita, Tentang pedagang dan warga yang setia. Bersahaja mereka, tapi penuh iman, Hidup berkelindan dalam keberkahan.
Angin membawa aroma perjuangan, Di setiap sudut ada harapan. Lampu-lampu menyala, menyapa malam, Menerangi hati yang pulang dalam diam.
Jalan ini bukan sekadar tempat, Tapi saksi zikir yang terus mengikat. Sebuah perjalanan dari gelap ke terang, Menuju kasih yang tiada pernah hilang.
Di tengah keramaian, ada sunyi yang abadi, Di bawah kubah biru, rindu bersaksi. Bahwa hidup hanyalah persinggahan, Menuju cahaya, menuju keabadian.
Ditulis di Sidrap, 24 Desember 2024 Salam peningkatan keimanan #MN_GBC
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar