NIAT BAIK GAGAL KARENA RAYUAN SETAN (T.1443)
Di tulis oleh MNGBC
Terkadang, niat baik yang terpatri dalam hati bisa saja berbelok karena godaan yang tak terlihat namun nyata adanya. Seperti kisah ini, tentang seorang pemuda bernama Adi, yang awalnya berniat membantu temannya, Dika, yang tengah dililit masalah ekonomi.
Suatu hari, Dika dengan wajah penuh beban mendatangi Adi untuk meminjam uang. Adi, yang baru saja menerima gaji, berniat membantu. Ia memutuskan menyisihkan sebagian uangnya untuk Dika. "Ini uang yang cukup untuk membantunya," gumam Adi, sambil memisahkan sejumlah uang di dalam amplop.
Namun, ketika hendak menyerahkan uang itu, Adi tergoda untuk membeli barang yang selama ini ia idam-idamkan jam tangan mewah. Di pikirannya, terlintas suara yang membujuk, "Kamu juga berhak menikmati hasil kerjamu. Lagipula, siapa tahu Dika tidak akan mengembalikan uang itu."
Keraguan mulai menyelinap. Adi pun berdalih, "Mungkin aku bisa membantunya lain waktu. Kalau uang ini aku pakai dulu, dia pasti bisa mencari bantuan dari orang lain." Dengan rasa bersalah yang mulai mereda oleh pembelaan diri, Adi akhirnya membeli jam tangan itu.
Tak lama berselang, Dika datang lagi, membawa kabar bahwa masalahnya semakin berat. Adi merasa bersalah, namun sudah terlambat. Amplop itu kosong, dan uangnya sudah habis. Ia akhirnya berkata, “Maaf, Dik. Aku belum bisa bantu sekarang.”
Setelah kepergian Dika, hati Adi terasa begitu berat. Ia sadar, niat baiknya telah gagal bukan karena ketidakmampuan, melainkan karena ia tak mampu melawan godaan. Setan memang pandai membelokkan arah, mengubah kebaikan menjadi penundaan, dan menyelimuti hati dengan alasan.
Dari kejadian ini, Adi belajar bahwa godaan sering kali datang saat niat baik hadir. Namun, kebaikan sejati adalah yang mampu dilaksanakan meski harus melawan godaan itu.
Pesan Moral:
Niat baik saja tidak cukup; diperlukan keteguhan hati untuk menjalankannya. Godaan sering kali datang dalam bentuk yang tampak menyenangkan, tetapi menggerogoti kebaikan yang sebenarnya. Berhati-hatilah, karena kebaikan yang ditunda bisa menjadi kesempatan yang hilang.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar