Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
'PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM UNTUK PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA'
Jangan sampai ini terabaikan

'PENGINTEGRASIAN PENDIDIKAN KARAKTER DALAM KURIKULUM UNTUK PEMBENTUKAN KEPRIBADIAN SISWA'

Di tulis oleh MN_GBC,

Pendidikan karakter telah menjadi fokus utama dalam dunia pendidikan seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya membentuk kepribadian siswa yang baik.

Dalam era globalisasi dan teknologi yang semakin maju, tantangan yang dihadapi oleh siswa tidak hanya terbatas pada aspek akademik, tetapi juga mencakup aspek moral dan sosial.

Oleh karena itu, mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum sekolah adalah langkah penting untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat dan mulia.

Pentingnya Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai positif seperti kejujuran, tanggung jawab, disiplin, kerja keras, rasa hormat, dan empati pada siswa.

Nilai-nilai ini adalah fondasi dari kepribadian yang baik dan akan membantu siswa dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.

Selain itu, pendidikan karakter juga berperan dalam membentuk generasi yang berintegritas, bermoral, dan mampu berkontribusi positif kepada masyarakat.

Integrasi Pendidikan Karakter dalam Kurikulum

Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum bukanlah tugas yang mudah, namun sangat diperlukan.

Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum:

1. Inklusif dalam Mata Pelajaran:

Pendidikan karakter tidak harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Nilai-nilai karakter dapat diintegrasikan dalam berbagai mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, PPKn, IPA, IPS, dan lainnya. Misalnya, dalam pelajaran sejarah, guru dapat menekankan pentingnya kejujuran dan keberanian dari tokoh-tokoh sejarah.

2. Pembelajaran Berbasis Proyek:

Melalui pembelajaran berbasis proyek, siswa dapat belajar untuk bekerja sama, bertanggung jawab, dan berkomunikasi dengan baik. Proyek kelompok yang menuntut siswa untuk bekerja sama dan mencapai tujuan bersama dapat membantu menanamkan nilai-nilai karakter.

3. Pemberian Contoh oleh Guru:

Guru adalah panutan bagi siswa. Oleh karena itu, guru harus memberikan contoh yang baik dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Sikap hormat, adil, dan peduli yang ditunjukkan oleh guru akan menjadi contoh nyata bagi siswa.

4. Lingkungan Sekolah yang Mendukung:

Lingkungan sekolah yang kondusif dan mendukung sangat penting dalam pendidikan karakter. Sekolah harus menciptakan suasana yang aman, inklusif, dan menghargai keberagaman. Program seperti kegiatan sosial, upacara bendera, dan ekstrakurikuler juga dapat menjadi wadah untuk pengembangan karakter siswa.

5. Kerjasama dengan Orang Tua:

Pendidikan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga orang tua. Sekolah perlu menjalin kerjasama yang baik dengan orang tua untuk memastikan nilai-nilai karakter yang diajarkan di sekolah juga diterapkan di rumah.

Tantangan dan Solusi

Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum tentu tidak lepas dari tantangan. Salah satunya adalah kurangnya waktu dan beban kurikulum yang sudah padat.

Namun, dengan perencanaan yang baik dan komitmen dari semua pihak, tantangan ini dapat diatasi. Selain itu, pelatihan dan pengembangan profesional bagi guru dalam pendidikan karakter juga sangat penting untuk keberhasilan program ini.

Kesimpulan

Mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kurikulum adalah langkah penting untuk membentuk kepribadian siswa yang kuat dan mulia.

Dengan menanamkan nilai-nilai positif dalam setiap aspek pendidikan, kita dapat mempersiapkan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki moral dan integritas yang tinggi. Kerjasama antara sekolah, guru, orang tua, dan lingkungan sekitar sangat diperlukan untuk mewujudkan tujuan mulia ini.

Dengan demikian, kita dapat menciptakan masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita dan masyarakat secara keseluruhan.

Semoga tulisan ini bermanfaat, Salam #MN_GBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post