Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
'PENTINGNYA PENILAIAN FORMATIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN'(T.1379)

'PENTINGNYA PENILAIAN FORMATIF DALAM PROSES PEMBELAJARAN'(T.1379)

Di tulis oleh MN_GBC,

Penilaian formatif adalah salah satu elemen penting dalam proses pembelajaran yang sering kali kurang mendapat perhatian yang cukup. Padahal, penilaian formatif berperan signifikan dalam membantu siswa mencapai potensi terbaik mereka. Penilaian ini dilakukan secara kontinu selama proses pembelajaran, bukan hanya di akhir unit atau semester, sehingga memberikan umpan balik yang langsung dan relevan kepada siswa dan guru.

Salah satu manfaat utama penilaian formatif adalah kemampuannya untuk mendeteksi perkembangan belajar siswa. Guru dapat mengidentifikasi kesulitan yang dialami siswa secara lebih cepat, memungkinkan adanya intervensi yang tepat sebelum siswa tertinggal lebih jauh. Misalnya, jika seorang siswa kesulitan memahami konsep tertentu dalam biologi, guru dapat memberikan latihan tambahan atau strategi belajar yang lebih sesuai dengan gaya belajar siswa tersebut.

Selain itu, penilaian formatif juga memberdayakan siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dengan adanya umpan balik yang teratur, siswa bisa mengetahui area yang perlu ditingkatkan dan merencanakan strategi belajar yang lebih baik. Ini mendorong pembelajaran yang lebih mandiri dan berbasis refleksi, yang merupakan keterampilan penting untuk masa depan.

Dari sisi guru, penilaian formatif memungkinkan mereka untuk mengukur efektivitas metode pengajaran yang digunakan. Jika banyak siswa mengalami kesulitan di area yang sama, ini bisa menjadi indikator bahwa metode pengajaran perlu disesuaikan. Dengan demikian, penilaian formatif juga berfungsi sebagai alat evaluasi bagi guru untuk terus memperbaiki kualitas pengajaran mereka.

Penilaian formatif juga berkontribusi pada menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan suportif. Melalui penilaian yang berkelanjutan dan tanpa tekanan, siswa merasa lebih nyaman untuk mencoba, gagal, dan belajar dari kesalahan mereka. Hal ini menciptakan budaya kelas di mana kesalahan dianggap sebagai bagian dari proses belajar, bukan sebagai kegagalan yang harus dihindari.

Dalam konteks pendidikan abad ke-21 yang menekankan pada pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan keterampilan kritis, penilaian formatif bukan hanya pelengkap, tetapi elemen kunci yang harus diintegrasikan dalam setiap tahap pembelajaran. Ini adalah cara terbaik untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan perhatian yang mereka butuhkan untuk berkembang secara optimal.

Semoga tulisan ini bermanfaat, Salam #MN_GBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post