Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEBUAH CERITA ASMARA 'KEMARAU SETAHUN DIBALAS HUJAN SEHARI' -  (T.1383)

SEBUAH CERITA ASMARA 'KEMARAU SETAHUN DIBALAS HUJAN SEHARI' - (T.1383)

Karya GBC

Setahun penuh, Farhan menunggu, berusaha memenangkan hati Rania, gadis yang ia kagumi sejak lama. Setiap hari ia hadir dengan bunga, kata-kata manis, dan perhatian tulus. Namun bagi Rania, Farhan hanyalah seorang teman. Ia sedang asyik mengejar mimpi-mimpinya, tidak ingin terjebak dalam urusan hati.

Di bawah terik panas kehidupan, Farhan tetap teguh, meski Rania tak pernah memberikan jawaban. Setiap kali Rania menolak atau menunjukkan bahwa hatinya belum terbuka, Farhan tetap bertahan, seperti tanah kering yang terus mengharapkan hujan. Ia percaya suatu hari nanti, semua kesabaran dan pengorbanannya akan dihargai.

Setahun berlalu. Rania mulai merasakan kekosongan. Meski ia mencapai banyak hal, ada sesuatu yang hilang,sebuah kehangatan yang selalu hadir saat Farhan di sisinya. Pada suatu sore, setelah sekian lama menunda perasaannya, Rania tiba-tiba menyadari betapa besarnya cinta Farhan.

Pada hari yang kelabu, Rania menghubungi Farhan. "Bisakah kita bertemu?" pesannya singkat, namun penuh makna. Farhan yang tak lagi berharap, datang dengan hati ragu, namun tetap siap.

Di bawah hujan deras yang baru saja turun setelah sekian lama kemarau, Rania tersenyum dan berkata, "Aku akhirnya mengerti. Semua yang kamu lakukan selama ini, kamu telah membuatku jatuh cinta. Mungkin aku terlambat menyadarinya, tapi hujan sehari ini akan kubalas dengan cinta yang setia."

Hujan yang mengguyur sore itu seolah membasahi seluruh kekeringan dalam hati Farhan. Setelah setahun penuh berusaha, akhirnya hatinya dibalas dengan satu hari yang begitu berarti. "Kemarau setahun dibalas hujan sehari," gumam Farhan sambil menggenggam tangan Rania, merasa bahwa penantiannya selama ini tidak sia-sia.

Dari sini, cinta mereka tumbuh, bagaikan tanah kering yang subur kembali setelah tersiram hujan.

Sidenreng Rappang, 22092024

Demikian cerita ini di buat, semoga bermanfaat

Salam #MN-GBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post