Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEBUAH CERITA PENDEK 'PANGGIL AKU HAJI' (T.1294)
Gelar hati itu penuh pengorbanan

SEBUAH CERITA PENDEK 'PANGGIL AKU HAJI' (T.1294)

Ditulis oleh MN_GBC

Pak Hasan baru saja pulang dari tanah suci setelah menunaikan ibadah haji. Dia sangat bangga dengan gelar barunya dan meminta semua orang memanggilnya "Haji Hasan". Ketika tetangganya, Pak Udin, datang untuk mengundangnya ke acara syukuran, Pak Hasan dengan tegas mengatakan, "Tolong tulis 'Haji Hasan' di undangan, ya."

Pak Udin mengangguk, meskipun dalam hati ia merasa heran dengan sikap Pak Hasan. Di acara syukuran tersebut, ketika namanya dipanggil tanpa gelar "Haji," Pak Hasan tak menggubris. Ia merasa bahwa gelar tersebut adalah simbol dari pencapaian spiritualnya yang harus dihormati oleh semua orang.

Ustadz Ahmad, seorang tokoh agama yang dihormati di kampung tersebut, memperhatikan perilaku Pak Hasan. Ustadz Ahmad memutuskan untuk mengunjungi Pak Hasan dan mengajaknya berbincang.

"Assalamu'alaikum, Haji Hasan," sapa Ustadz Ahmad dengan lembut.

"Wa'alaikumussalam, Ustadz," jawab Pak Hasan dengan senyum lebar. "Apa yang bisa saya bantu, Ustadz?"

"Saya hanya ingin berbincang sedikit tentang pengalaman haji Anda, jika Anda berkenan," kata Ustadz Ahmad.

"Tentu saja, Ustadz. Silakan duduk," kata Pak Hasan sambil mempersilakan Ustadz Ahmad duduk di ruang tamunya.

Ustadz Ahmad memulai pembicaraan dengan pertanyaan sederhana tentang pengalaman Pak Hasan selama di Mekah. Pak Hasan bercerita dengan antusias tentang setiap detil perjalanannya. Setelah beberapa saat, Ustadz Ahmad mengalihkan topik pembicaraan.

"Pak Hasan, saya perhatikan Anda sangat bangga dengan gelar haji yang Anda peroleh. Itu memang sesuatu yang layak disyukuri," kata Ustadz Ahmad.

"Benar, Ustadz. Saya merasa ini adalah pencapaian besar dalam hidup saya. Karena itu, saya ingin semua orang menghormati gelar ini," jawab Pak Hasan dengan penuh keyakinan.

Ustadz Ahmad tersenyum bijaksana. "Pak Hasan, apakah Anda tahu bahwa gelar haji bukan sekadar sebuah titel? Gelar ini membawa tanggung jawab yang besar. Seorang haji harus menunjukkan perubahan positif dalam perilaku dan menjadi teladan bagi masyarakat."

Pak Hasan terdiam, merenungi kata-kata Ustadz Ahmad. "Apa maksud Anda, Ustadz?"

"Menjadi seorang haji berarti kita harus lebih rendah hati, sabar, dan ikhlas dalam setiap tindakan kita. Jika kita terlalu fokus pada gelar dan kehormatan yang menyertainya, kita bisa kehilangan esensi dari ibadah haji itu sendiri," jelas Ustadz Ahmad.

Pak Hasan mengangguk perlahan, mulai memahami maksud Ustadz Ahmad. "Jadi, apa yang harus saya lakukan, Ustadz?"

"Teruslah berusaha menjadi pribadi yang lebih baik. Jangan terlalu memaksakan orang lain untuk memanggil Anda dengan gelar haji. Biarkan perubahan dalam diri Anda yang berbicara. Jika Anda menjadi lebih baik, lebih sabar, dan lebih ikhlas, orang akan dengan sendirinya menghormati Anda sebagai seorang haji yang sebenarnya," nasihat Ustadz Ahmad dengan lembut.

Pak Hasan tersenyum, merasa lega dan tercerahkan. "Terima kasih, Ustadz. Saya akan mencoba menjadi haji yang sebenarnya, bukan hanya dalam gelar tetapi dalam setiap tindakan dan perilaku saya."

Ustadz Ahmad menepuk bahu Pak Hasan dengan penuh kasih. "Itulah semangat yang benar, Pak Hasan. Semoga Allah selalu membimbing kita semua."

Sejak hari itu, Pak Hasan tidak lagi menekankan gelar hajinya. Ia fokus pada perbaikan diri dan menjadi teladan bagi orang-orang di sekitarnya. Perlahan tapi pasti, sikap rendah hati dan kebijaksanaan Pak Hasan mulai diakui oleh masyarakat. Gelar "Haji Hasan" pun tak lagi hanya sekedar titel, tetapi menjadi cerminan dari pribadi yang mulia dan berakhlak baik.

Sekian

Salam #MN_GBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasannya semoga menyadarkan pembaca.

28 Jun
Balas



search

New Post