SEBUAH CERITA PENDEK 'PULANGNYA SANG PERANTAU' (T.1298)
Di tulis oleh GBC,
Di sebuah kota besar, Rafi, seorang pemuda perantau yang telah meninggalkan kampung halamannya selama 15 tahun, merasakan kerinduan yang mendalam. Ia selalu teringat kenangan masa kecilnya yang penuh kebahagiaan di kampung halaman. Rasa rindu itu kian hari kian menyesakkan dada. Akhirnya, Rafi memutuskan untuk kembali pulang bersama keluarganya yang juga berada diperantauan.
Perjalanan darat pun dimulai. Dengan penuh semangat, mereka menempuh ratusan kilometer untuk mencapai kampung halaman. Sesampainya di sana, tanpa memberitahu siapa pun, Rafi dan keluarganya disambut bak pahlawan. Keluarga, sahabat, dan tetangga datang berbondong-bondong menyambut mereka dengan penuh sukacita.
Rafi merasa terkejut dengan perubahan kampung halamannya yang kini lebih maju. "Astaga, dulu tak begini, tapi sekarang koq begitu," gumamnya dengan kagum. Ia melihat jalan-jalan yang dulu sempit kini sudah lebar, bangunan-bangunan modern berdiri kokoh, dan fasilitas umum yang semakin lengkap. Decak kagum tak bisa disembunyikan dari wajahnya.
Di hari pertamanya, tempat yang dikunjungi Rafi adalah rumah orang tuanya. Namun, hatinya hancur ketika mengetahui bahwa kedua orang tuanya telah meninggal dunia. Perasaan bersalah dan penyesalan menghantam hatinya. Rafi menyesal karena tidak bisa bersama orang tuanya di saat-saat terakhir mereka.
Setelah itu, Rafi melakukan kunjungan ke sanak keluarga dari rumah ke rumah. Dimulai dari keluarga terdekat hingga keluarga lainnya. Setiap pertemuan diisi dengan cerita, tawa, dan tangis bahagia. Ia juga tidak lupa mengunjungi kuburan kedua orang tuanya yang tak jauh dari rumah. Di sana, ia berdoa dengan khusyuk, memohon maaf dan berharap orang tuanya tenang di alam sana.
Selain berkunjung, Rafi membawa oleh-oleh dari tanah rantau untuk seluruh sanak saudaranya. Semua terlihat sangat gembira menerima oleh-oleh tersebut. Kekaguman Rafi semakin bertambah saat ia melewati sekolah tempatnya belajar dulu. Banyak perubahan yang ia lihat, dari bangunan yang lebih modern hingga fasilitas yang lebih lengkap.
"Jelek sekali kalau pergi merantau tak pulang-pulang untuk melihat kampung halaman," pikir Rafi. Ia menyadari pentingnya menjaga hubungan dengan kampung halaman dan berjanji akan lebih sering pulang agar tidak lagi merasa asing di tempat yang pernah menjadi rumahnya.
Dengan hati yang penuh rasa syukur dan kelegaan, Rafi bertekad untuk selalu menjaga hubungan dengan kampung halamannya dan tidak lagi membiarkan waktu berlalu begitu lama tanpa kembali pulang. Pulangan kali ini menjadi pelajaran berharga bagi Rafi tentang pentingnya menjaga akar dan merawat hubungan dengan orang-orang tercinta di kampung halaman.
Semoga cerita ini bermanfaat, Salam #MN_GBC
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar