Mursalim Nawawi, S. Pd. M.Pd

Mursalim Nawawi. S.Pd., M.Pd di lahirkan di Sidenreng Rappang 05 Oktober 1976, Bekerja di Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan pada UPT SMA PPM RAHMA...

Selengkapnya
Navigasi Web
SEBUAH CERPEN 'KEJUJURAN DI UJUNG SAPU'(T1425)
Kejujuran itu utama dan tak semua orang memiliki sifat ini.

SEBUAH CERPEN 'KEJUJURAN DI UJUNG SAPU'(T1425)

Karya MN-GBC

Di sebuah kota kecil yang ramai, Andi, seorang tukang sapu jalan, sedang membersihkan trotoar seperti biasa. Dengan gerakan lincah, ia menyapu dedaunan dan sampah yang berserakan. Pagi itu, matahari bersinar cerah, dan orang-orang berlalu-lalang tanpa memperhatikan keberadaannya. Hingga tiba-tiba, mata Andi tertuju pada sebuah dompet tebal yang tergeletak di pinggir jalan.

Andi memungut dompet tersebut dan membukanya dengan hati-hati. Di dalamnya, terdapat setumpuk uang dengan jumlah yang sangat besar.

"Astaga... ini pasti ratusan juta!" gumam Andi, matanya terbelalak.

Namun, alih-alih tergiur untuk menyimpannya, Andi segera menutup dompet itu. Ia tahu bahwa uang sebanyak ini pasti milik seseorang yang sangat membutuhkannya.

Saat itu, Pak Joko, seorang pedagang di dekat situ, melihat Andi tampak bingung.

"Hei, Andi! Kenapa wajahmu begitu?" tanya Pak Joko dengan penasaran.

"Saya... menemukan dompet ini, Pak Joko. Banyak uangnya, tapi bukan milik saya. Saya harus mencari siapa pemiliknya," jawab Andi tegas.

Pak Joko tersenyum kagum. "Wah, kamu memang jujur sekali, Andi. Banyak orang mungkin akan tergoda, tapi kamu tidak."

Andi hanya tersenyum tipis. "Saya percaya rezeki saya ada di tempat lain, Pak. Bukan dari uang ini."

Tak lama kemudian, Andi pergi ke kantor polisi terdekat untuk melaporkan temuan itu. Di sana, seorang petugas menyambutnya.

"Selamat pagi, Pak. Ada yang bisa kami bantu?" tanya petugas itu.

Andi mengangguk sambil menyerahkan dompet. "Saya menemukan ini di jalan, Pak. Saya berharap bisa dikembalikan kepada pemiliknya."

Petugas polisi itu terkejut melihat jumlah uang di dalam dompet tersebut. "Kamu tahu, Andi, kamu bisa saja mengambil uang ini dan tak ada yang akan tahu. Kenapa kamu memilih untuk mengembalikannya?"

Andi tersenyum. "Saya hidup dari menyapu jalan, Pak. Bagi saya, yang lebih penting adalah ketenangan hati. Uang ini tak akan pernah memberi saya kebahagiaan sejati."

Beberapa hari kemudian, pemilik dompet tersebut datang ke kantor polisi setelah melihat pengumuman kehilangan di radio. Ia sangat terharu ketika mengetahui bahwa Andi, seorang tukang sapu jalan, telah mengembalikan dompetnya.

"Terima kasih, Andi," kata pemilik dompet itu sambil menjabat tangan Andi. "Engkau benar-benar orang yang luar biasa."

Andi hanya tersenyum dan berkata, "Saya hanya melakukan apa yang seharusnya, Pak."

Cerita kejujuran Andi menjadi buah bibir di seluruh kota. Meski begitu, Andi tetap menjalani hidupnya dengan sederhana, meyakini bahwa kejujuran adalah kekayaan terbesar yang bisa ia miliki.

Semoga cerpennya bermanfaat

Salam MNGBC

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post