Karya MN-GBC

Di penghujung tahun yang dingin, Desember datang dengan harapan. Ayu menatap kalender di dinding, lingkaran merah di tanggal 27 menjadi pengingat janji yang dibuat oleh Fajar, sahabat masa kecilnya.

"Desember ini, aku pasti pulang," ujar Fajar dengan yakin setahun lalu sebelum ia berangkat ke luar negeri untuk bekerja.

Setiap hari, Ayu menanti kabar. Pesan singkat dari Fajar selalu memberikan harapan, meski sering disisipi kata "nanti." Namun, bulan-bulan berlalu, dan Ayu mulai meragukan janji itu.

Malam 27 Desember tiba, Ayu duduk di teras rumah, menatap bintang-bintang yang berkelap-kelip di langit. Di tangannya, secangkir teh hangat menemani sepi yang kian merayap. "Mungkin aku terlalu berharap," gumamnya pelan.

Tiba-tiba, suara langkah kaki terdengar dari gerbang. Ayu mengangkat wajahnya, hatinya berdebar. Di sana, berdiri seorang pria dengan senyum yang tak pernah ia lupakan.

"Maaf aku telat, Ayu," kata Fajar sambil mengangkat sebuah kotak kecil berisi kue kesukaannya. "Desember ini aku menepati janjiku."

Air mata Ayu mengalir, bukan karena sedih, tetapi bahagia. Kehadiran Fajar adalah hadiah terbaik yang ia dapatkan di akhir tahun ini. Mereka duduk bersama di bawah langit Desember, berbicara, tertawa, dan mengenang masa-masa yang telah berlalu.

Malam itu, Desember benar-benar bahagia. Janji yang sempat diragukan kini menjadi kenyataan, menghangatkan hati di tengah dinginnya akhir tahun.

Sidenreng Rappang, 1 Desember 2024

#MNGBC