Sebuah puisi akhir Ramadan 'JEJAK TERAKHIR RAMADHAN'(T. 1571)
Karya: MN_GBC
**
Ramadhan pergi dalam bisik senja,
Meninggalkan jejak di relung jiwa.
Takbir mengalun di ufuk cahaya,
Namun hati masih merintih lara.
**
Angin malam mengusap luka,
Rindu Ramadhan masih menyala.
Adakah taubat telah sempurna?
Ataukah dosa kembali bertahta?
**
Sejadah basah oleh air mata,
Sujud terakhir terasa hampa.
Duhai bulan penuh rahmat,
Kini kau hilang di batas syahadat.
**
Waktu berlari tanpa peduli,
Meninggalkan hati dalam sunyi.
Duhai Ramadhan, jangan lupakan,
Hamba lemah yang kau tinggalkan.
**
Esok pagi fajar menjelang,
Namun cahaya tak lagi terang.
Karena engkau, wahai bulan suci,
Betul-betul pergi, tiada kembali.
**
Meski berpisah dalam nyata,
Ruhmu tetap hidup di dada.
Semoga esok kita bersua,
Dalam ridha-Nya yang maha jua.
**
Sidenreng Rappang, 3 03 2025 #MNGBC #mn_gbc
#puisi #sajak #sastra #religi #islam #islami #ramadhan #ramadan #puasaramadhan #puasaramadan @sorotan
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar