SEBUAH PUISI ROMANTIS 'DI BATAS KOTA INI'(T1436)
Karya MN-GBC
****
Di batas kota ini, kita berpijak,
Di senja jingga, hati kita bersajak.
Kau di sisiku, tersenyum pelan,
Seolah waktu takut mengusik kenangan.
***
Angin membawa harum rambutmu,
Membisikkan janji pada langit biru.
“Kita takkan terpisah, meski jarak menunggu,
Aku akan kembali, untukmu, hanya untukmu.”
***
Malam pun datang, menggenggam gemintang,
Seperti matamu yang menyimpan harapan panjang.
Namun, jalan hidup memisahkan kita,
Membentang ruang, memahat luka.
***
“Percayalah, cinta ini takkan pudar,”
Kukatakan dengan suara bergetar.
“Aku akan pulang di waktu yang tepat,
Membawa impian, menggenggam janji yang lekat.”
***
Dan kini, di batas kota ini aku berdiri,
Memandang jejak langkahmu yang pergi.
Namun cinta ini abadi, takkan lenyap,
Hingga tiba saatnya aku melamarmu di altar penuh harap.
***
Tunggulah, kasih, di sana, di tempatmu,
Hati kita satu, meski raga jauh.
Di batas kota ini, cinta takkan mati,
Hanya menunggu, waktu yang pasti.
***
Makassar, 13-11-2024
Semoga puisinya mendayu
Salam MNGBC
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar