UNTUK APA SEBENARNYA ANBK BAGI SEKOLAH?(T.1349)
Di tulis oleh MN_GBC,
Dalam era globalisasi dan perkembangan teknologi yang pesat, pendidikan menjadi salah satu pilar utama dalam membangun bangsa yang maju dan kompetitif. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, terus berupaya memperkuat sistem pendidikan nasional agar mampu menghasilkan generasi yang kompeten dan berdaya saing.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penerapan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). ANBK bukan sekadar pengganti Ujian Nasional (UN), tetapi memiliki tujuan yang lebih komprehensif dan strategis dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Latar Belakang dan Konteks ANBK
Sejak tahun 2021, ANBK mulai diterapkan sebagai bagian dari kebijakan Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Nadiem Makarim. Kebijakan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan untuk mengubah paradigma evaluasi pendidikan yang sebelumnya terlalu fokus pada capaian kognitif siswa semata.
Ujian Nasional (UN) selama bertahun-tahun dianggap sebagai tolok ukur utama keberhasilan pendidikan, namun sering kali menimbulkan tekanan yang besar bagi siswa dan kurang mencerminkan kemampuan holistik mereka.
ANBK hadir dengan pendekatan yang berbeda. Alih-alih hanya mengukur aspek kognitif, ANBK juga mencakup penilaian terhadap karakter dan lingkungan belajar di sekolah. ANBK bertujuan untuk memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang bagaimana sekolah berhasil menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembelajaran dan pengembangan karakter siswa. Dengan kata lain, ANBK bukan hanya tentang hasil akhir, tetapi juga tentang proses pendidikan itu sendiri.
1. Mengukur Kualitas Pembelajaran Secara Komprehensif
Salah satu tujuan utama ANBK adalah mengukur kualitas pembelajaran di sekolah secara komprehensif. ANBK tidak hanya menilai kemampuan kognitif siswa dalam mata pelajaran tertentu, tetapi juga literasi, numerasi, dan survei karakter yang mencakup berbagai aspek kehidupan siswa di sekolah.
Literasi dan numerasi merupakan kompetensi dasar yang sangat penting di era informasi ini, di mana kemampuan membaca dan memahami informasi serta keterampilan dalam matematika dasar menjadi fondasi untuk pembelajaran sepanjang hayat.
Survei karakter dalam ANBK juga menilai aspek-aspek non-kognitif seperti kejujuran, rasa tanggung jawab, kerja sama, dan rasa hormat. Dengan demikian, ANBK membantu sekolah dalam melihat seberapa jauh proses pendidikan yang dilakukan mampu membentuk karakter siswa yang baik, yang tidak kalah pentingnya dengan kecerdasan akademik.
2. Meningkatkan Mutu Pendidikan Berbasis Data
Data yang dihasilkan dari ANBK merupakan sumber informasi yang sangat berharga bagi sekolah untuk meningkatkan mutu pendidikan. Hasil ANBK memberikan umpan balik yang konkret mengenai aspek-aspek yang telah berhasil dicapai maupun yang perlu diperbaiki. Sekolah dapat menggunakan data ini untuk merancang dan mengimplementasikan strategi peningkatan kualitas pendidikan yang lebih tepat sasaran.
Misalnya, jika hasil ANBK menunjukkan bahwa kemampuan literasi siswa di suatu sekolah masih di bawah standar nasional, maka sekolah tersebut dapat fokus pada peningkatan program literasi dengan menyediakan lebih banyak bahan bacaan, meningkatkan kompetensi guru dalam pengajaran literasi, dan melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran anak. Dengan cara ini, ANBK mendorong sekolah untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pembelajaran secara berkesinambungan.
3. Meningkatkan Akuntabilitas Sekolah kepada Pemangku Kepentingan
ANBK juga berperan penting dalam meningkatkan akuntabilitas sekolah terhadap berbagai pemangku kepentingan, termasuk siswa, orang tua, guru, dan pemerintah. Hasil ANBK yang transparan dan dapat diakses oleh semua pihak memungkinkan terjadinya evaluasi bersama terhadap kinerja sekolah. Orang tua, misalnya, dapat mengetahui bagaimana kinerja sekolah anaknya dibandingkan dengan standar nasional maupun dengan sekolah-sekolah lain di daerah yang sama.
Peningkatan akuntabilitas ini pada gilirannya dapat memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap sekolah dan sistem pendidikan nasional. Sekolah yang memiliki hasil ANBK yang baik tentu akan mendapatkan pengakuan lebih dari masyarakat, sedangkan sekolah yang hasilnya kurang memuaskan dapat segera melakukan perbaikan demi meningkatkan reputasi dan kepercayaan publik.
4. Sebagai Bahan Rekomendasi untuk Kebijakan Pendidikan
Selain bermanfaat bagi sekolah, ANBK juga merupakan instrumen penting bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan pendidikan yang lebih baik. Data hasil ANBK yang dikumpulkan dari seluruh sekolah di Indonesia memberikan gambaran menyeluruh tentang kondisi pendidikan di berbagai wilayah.
Dengan memahami perbedaan performa pendidikan di berbagai daerah, pemerintah dapat merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran, seperti distribusi guru yang lebih merata, peningkatan fasilitas pendidikan di daerah terpencil, atau pelatihan guru yang lebih intensif di bidang tertentu.
ANBK juga memberikan masukan bagi pemerintah dalam menyusun kurikulum yang lebih relevan dan sesuai dengan kebutuhan zaman. Dengan melihat tren hasil ANBK dari tahun ke tahun, pemerintah dapat menilai efektivitas kurikulum yang ada dan melakukan penyesuaian yang diperlukan.
Kesimpulan
ANBK adalah instrumen evaluasi yang sangat penting bagi sekolah dan sistem pendidikan Indonesia secara keseluruhan. Melalui ANBK, sekolah dapat mengukur kualitas pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan berbasis data, dan meningkatkan akuntabilitas kepada pemangku kepentingan. Bagi pemerintah, ANBK menyediakan data penting untuk perumusan kebijakan pendidikan yang lebih baik dan tepat sasaran. Dengan demikian, ANBK bukan hanya sekadar ujian, tetapi juga alat untuk menciptakan sistem pendidikan yang lebih berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan.
Referensi:
1. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (2021). "Panduan Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) Tahun 2021." Jakarta: Kemdikbud.
2. Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah. (2022). "Asesmen Nasional: Mengukur Kualitas Pendidikan." Jakarta: Kemdikbud.
3. UNICEF Indonesia. (2021). "Panduan Peningkatan Kualitas Pembelajaran Melalui Asesmen Nasional."
Semoga tulisan ini bermanfaat, Salam #MN_GBC
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar