Mursyid

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Paling Diingat dan Paling Favorit

Setelah lelah seharian bekerja sekitar 9 jam, dari pagi hingga sore hari, istirahat bisa jadi solusi untuk memulihkan diri. Namun, pada kali ini bentuk istirahatnya bukan berdiam diri, namun dengan berkomunikasi. Ada seorang alumni yang datang ke rumah, dan seorangnya lagi aku yang temui. Sepertinya manusia yang hidup tidak bisa berhenti dan mengurung diri. Meski kita tidak biasa, namun sebagai makhluk sosial harus membiasakan berbagi cerita supaya bisa mengkaji diri.

Hari ini saya bertemu 2 grup kelas 12, membaca sekitar 30 jurnal refleksi, dan 2 alumni kemarin.. Ternyata, saat mereka semua menjadi siswa di dalam kelas, banyak cerita dan drama yg terjadi. Banyak anak yang sangat suka sosok guru yang pengertian, humoris, sampai pada guru dengan kretifitas dan keteladanan.

Para siswa yang menulis jurnal pada buku tulis, cenderung lebih terbuka dalam mengungkapkan apa yang mereka perhatikan dari seorang guru: penampilannya, gestur, gaya bahasa, isi pesan, sampai pada langkah berjalannya. Sementara alumni merasa lebih tenang 'membicarakan' pengalaman belajar bersama guru mereka. Saya jadi berasumsi kalau kapan dan dimana saja, guru bagi siswa akan selalu diingat detail penampilan dan saat pengajarannya.

Kenyataanya, guru favorit bagi siswa adalah orang-orang pilihan yang berbeda, punya keunikan sendiri. Sebagai gambaran, guru yang paling tegas ternyata lebih banyak diingat daripada guru yang lembut. Guru yang banyak memberi wejangan cenderung lebih diingat wejangannya daripada sosok personal gurunya. Guru yang suka bercanda, humornya pasti dilupakan seketika, tapi kenangan tertawa bersamanya masih diingat meski sudah alumni dua tahun lamanya. Menariknya, guru yang mengajar kreatif dan solutif dalam kegiatan belajar, meskipun guru tersebut sering bertugas keluar kota, dinyatakan sebagai guru yang paling diingat sosoknya, paling menempel wejangannya, paling terkesan saat tertawa bahagianya, tentu pula kreatifitasnya. Dengan kata lain, jadilah guru yang kreatif dan berani berbeda.

Oleh karena itu, penting rupanya bagi seorang guru untuk selalu melihat kelayakan dirinya. Dalam arti kepantasan dalam penampilan, tutur ucap, serta kualitas pengajarannya. Sudah seharusnya sebagai profesional, kita berupaya untuk senantiasa memperhatikan hal-hal seperti pandangan siswa sebagai media refleksi.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sip.. Ada komunikasi yang selaras.

26 Jul
Balas



search

New Post