Buah Penyesalan

(Pentigraf)

Oleh: Mursyidah

.

Aku datang bukan untuk pergi, Tuan. Tetapi selembar luka telanjur kau goreskan. Perihnya terasa hingga ke dalam tulang. Sakit, benar-benar sakit dan tak terkatakan. Sungguh aku tak menyangka sikap dinginmu, ternyata mematikan. Dengan tega kaubuang aku dari keramaian.

.

Aku yang kalah telah terbuang. Kini tergeletak sendirian meratapi suratan badan. Kubunuh semua harapan yang pernah menjadi impian. Rasa sayang telah kugubah menjadi benci dan dendam. Angan dan cita-cita pun kukubur dalam-dalam. Tekadku bulat untuk segera menghilang dari peredaran.

.

Hari-hari datang dan pergi silih berganti. Aku masih saja menjalani proses fermentasi. Tidak lama lagi aku akan berubah. Pastinya berubah wujud dan berubah sebutan. Dan tuan-tuan pasti akan terpesona dengan wajah baruku. Itulah saat yang kutunggu-tunggu. Saat di mana aku kalian butuhkan untuk menyuburkan sawah dan ladang kalian.

Pc7, 01042023/10091444