Menuju tantangan 365 hari

Hari ke-216

#TantanganGurusiana

°°°

Ikhlas Beramal

°°°

Seperti biasa, setiap berangkat kerja Aufa tidak lupa membawa bekal untuk makan siang. Guru energik itu tidak mempan bujuk rayu rekan seprofesinya untuk makan di kantin atau rumah makan apapun alasannya. Kecuali bila diundang makan saat ada rekan kerjanya yang syukuran atau pesta.

Aufa berlaku demikian tentu punya alasan; yang pertama, makan di luar sudah pasti akan keluar uang untuk membeli makanan, sementara Aufa punya banyak tanggungan. Yang kedua, Aufa sangat menjaga efektivitas waktu, dan yang ketiga, makanan yang dijajakan tidak ada jaminan sesuai selera, atau dijamin sehat dan higienisnya.

Meskipun banyak rekan kerja Aufa yang tidak setuju dengan sikapnya, namun Aufa tetap saja bersikukuh membawa bekalnya. Bahkan bekal yang dibawa justru bertambah banyak, sehingga yang lain ikut menikmati bekal Aufa. Melihat rekan kerjanya menyukai makanannya, Aufa makin rajin memasak dan membawanya ke kantor. Namun Aufa tidak menyadari tindakannya dipantau atasannya yang tidak lain adalah suaminya sendiri. Sang suami berkata, " Jadi, ini alasanmu minta uang belanja lebih padaku?". Sambil tersenyum Aufa menjawab, "Iya, karena saya ingin mengamalkan pengajian Bapak, bahwa pegawai Kemenag itu harus ikhlas beramal. Nama Bapak Ikhlas, kan?".