Jamur Kuping
(Pentigraf 7)
Jamur Kuping
Qinaya adalah seorang mahasiswi Fakultas Kehutanan di sebuah perguruan tinggi. Dia tengah meneliti anatomi kayu untuk mengetahui spesifikasi kayu dan mengidentifikasi jenis-jenis kayu yang dia jumpai di hutan.
Ketika melakukan penelitian itu, Qinaya juga banyak menjumpai berbagai jenis jamur yang tumbuh pada pohon yang sudah lapuk. Diantara jamur yang dia jumpai adalah jamur kuping merah, yang terkenal ampuh menurunkan berat badan, serta melancarkan peredaran darah.
Baru saja Qinaya mulai memeriksa sebatang pohon pagi itu, tiba-tiba dia melihat ada beberapa jamur kuping terselip diantara dedaunan pohon yang masih hidup. Dia merasa heran, "Kok ada, ya, jamur kuping tumbuh di pohon yang masih hidup?", pikirnya. Karena tergiur dengan khasiatnya, dia raih jamur itu. Betapa terkejutnya Qinaya, ternyata itu adalah kuping benaran milik dua ekor anak monyet yang bersembunyi di balik dahan pohon.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hahaha.... tidak kebayang, jika kuping monyetnya di potong...
Itulah yang dikhawatirkan Bu Nelly.
ambil sekalian siempunya kuping..
Uuk aak. Takut dicakar Bu
Beneran kuping rupanya
Betul Bu Del
Ha ha ha Buk Mur...
Yup, Bu Nur.
Waduh.....bisa marah itu monyet....
Hehehe. Itulah, Bu Nur.