Subuh Syahdu
Hari menulis ke-252 (938)
#TantanganGurusiana
.
Subuh Syahdu
(Puisi Prosais)
Oleh: Mursyidah
.
Alarm rindu berdendang, berulang. Menggelitik raga agar bangkit menjamah tepi malam. Ingin yang membaur dalam niat, 'kan kugubah menjadi rangkaian ibadah. Ketika rutinitasku bernuansa Ilahiyah.
Tak sembarang waktuku ada untuk-Nya. Pastilah kupilih waktu istimewa. Waktu di mana hanya ada aku di hadapan-Nya. Agar aku bisa bermanja, menumpahkan keegoisanku ini lewat bait-bait mesra munajatku. Kupilih waktu terindah itu pada Subuh dini hari.
Saat hatiku diguyur lafaz cinta-Nya, sukmaku terbawa ke taman surga. Hiliran kesyahduan terasa memekat di sanubari. Membangkitkan kecanduanku mereguk manisnya sujud di mihrab-Nya. Aku enggan beranjak, hingga Syuruk memisahkan waktu Subuh itu.
Pincuran Tujuah, 09092022
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Puisi yang indah dan keren
Alhamdulillah. Terima kasih, Bu Risma.
Puisi religi penuh makna sukses selalu Bunda
Alhamdulillah, Bu. Terima kasih, ya. Sukses juga, Bu.