CUNTHEL OH CUNTHEL
Kata " cunthel" dalam kamus bahasa Jawa di artikan sebagai PUTUS atau PATAH, dalam kontek kalimat yang di gunakan sehari hari bisa berarti menyerah tak mampu berpikir lagi, atau jika dalam dunia tulis menulis, bisa jadi di artikan tidak ada ide untuk menulis, macet!
Cunthel inilah sebetulnya bisa di alami siapa saja, apapun profesinya, tidak terkecuali para penulis. Kata " cunthel" ini saya baca tadi sore dari seorang teman saya yang punya hobby yang sama dengan saya, suka nyorat nyoret dan nutal nutul HP atau lap top, ketika saya beritahu tentang batas waktu penyerahan naskah pada kurator terkait realisasi rencana penulisan buku bersama yang tinggal seminggu lagi. Apa jawaban teman saya tersebut? " mbak, aku cunthel"
Seperti yang saya ulas di atas, cunthel bisa di alami siapa saja, termasuk penulis, sesungguhnya saya juga sedang cunthel, banyaknya tugas tugas PJJ yang di kirim siswa yang harus saya catat, belum presensi siswa dengan mengajar 14 kelas, rasanya " mendem" di bom bardir WA, email dari siswa. Belum tuntutan administrasi sebagai guru yang seabrek itu, belum urusan kepegawaian, ngumpulkan berkas berkas bermacam macam, belum urusan pribadi, sosial dan lain sebagsinya.Dengan keterbatasan mata saya, membuat saya tetiba sering pusing dan mau muntah, mungkin saja stres, bagaimana tidak stres jika semuanya membutuhkan mata yang sehat untuk mengerjakan itu semua, sedangkan mata saya? GLAUKOMA!!
Tapi saya tidak mau menyerah, semua harus bisa saya lakukan, entah bagaimana caranya, yang pasti banyak orang orang baik yang membantu saya, sangat memahami kondisi saya.Dan kecunthelan ide saya malam ini, justru saya jadikan ide menulis ini.Jadi benar buku yang saya baca yang berjudul " Menulis Tanpa Ide" karya Pak Leck Murman, saya yakin ketika menulis buku itu Beliau sedang cunthel.Jadikan kecunthelan ide menjadi sebuah ide untuk menulis.Selamat malam selamat beristirahat.
Pojok kamar, 7 Oktober 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Hebat.
Hik..apane sing hebat, kudu nangis og..