Motivasi pagiku

MENJADI HAKIM BAGI ORANG LAIN

Apa yang terjadi di hilir atau di hulu hingga muara, jangan cepat kita mengambil kesimpulan,

tanpa mau tahu apa yang sebenarnya terjadi di hulu lebih dahulu

Coba sesekali amati dulu di hulu

Baru bicara hilir atau muara.

Seperti hal-nya hidup..

Seringkali kita hanya melihat suksesnya seseorang

tanpa tahu prosesnya.

Begitupun sebaliknya

seringkali kita merendahkan atau menghakimi seseorang ketika tahu ke-jatuhan-nya dan deritanya, seakan menjadi yang maha tahu apa yang terjadi hingga menyakiti hati,

tanpa empati

terhadap kesedihan, penderitaan yang sedang terjadi pada sesama.

Harusnya jika tak bisa membantu setidaknya jangan menyakiti, bahkan menghakimi, seakan lebih tahu dari Allah , mengapa memberi ujian berat bagi hambanya..

Hanya karena kita tidak pada posisinya.

Belum pernah merasakan ujian atau cobaan hidup yang demikian berat.Padahal dalam hidup pasti akan ada ujian entah dalam bentuk apa, sehingga harusnya kita berpikir suatu saat kita juga akan menjalani ujian.

Sayangnya kita sering lupa bisa sakit ketika sedang sehat, sering sombong ketika banyak harta hingga tak berpikir harta bisa habis tiba- tiba, kita sering kali lupa tentang rasa lapar orang - orang tak mampu karena kita selalu kenyang karena banyak uang.Kira sering arogan karena kita kuasa punya jabatan, padahal jabatan itu sementara.

Karena pada umumnya kita sering menjadi hakim bagi orang lain, tetapi menjadi lawyer bagi diri kita sendiri.

Tetap semangat berjuang untuk para tulang punggung... juga para tulang rusuk yang terpaksa menjadi tulang punggung..

Jangan hiraukan suara yang membuatmu terjatuh...

Pojok kamar, 2 September 2023