Di kampung saya, tradisi bancakan atau berbagi makanan atau uang, sebagai bentuk rasa syukur dan mohon doa yang di berikan pada tetangga, teman, saudara atau siapa saja, pas di hari " weton" yaitu hari lahir berdasarkan hitungan jawa, masih cukup terpelihara dengan baik.Perputaran hitungan jawa ini setiap " selapan" atau sekitar 35 hari. Di hitungan hari Senin sampai minggu, ada pasarannya yaitu pon, kliwon, legi, wage, paing. Jadi misalnya seseorang lahir hari senin, maka di lihat juga pasarannya, apakah senin pon, senin paing atau yang lainnya, itulah yang di sebut " Weton"

Tradisi ini secara turun temurun di lakukan agar seseorang yang di bancaki selalu sehat, dalam lindungan Tuhan, selamat hidupnya, murah riski dan lain lain.

Lepas percaya tidak percaya, atau sebatas tradisi, bancakan weton ini di lihat dari sisi ajaran agama adalah bernilai sedekah. Jadi bancakan weton sangat baik di lakukan bagi yang mau melakukannya, karena memiliki dua nilai sekaligus, yang pertama melestarikan tradisi dan yang kedua adalah sedekah.

Saya sering mendapatkan bancakan weton dari tetangga saya, begitupun sebaliknya, kadang saking seringnya, ada tetangga yang hapal hari weton tetangga tetangganya, saling mengingatkan, barangkali lupa jika besok adalah hari wetonnya.

Begitu indahnya perhatian dari tetangga hingga hapal weton para tetangganya, yang kadang saya sering lupa weton sendiri, anak, cucu atau suami. Peran tetangga yang suka mengingatkan sangat membantu saya untuk bancakan weton.

Meski sekarang saya melihat ada kecenderungan bancakan di hari jumat, dengan sebutan " jumat_ sedekah", apapun hari bancakannya, yang pasti harus di niati keihklasan untuk bersedekah, semoga berkah.

Pojok Smanda_ jumat Wage, 19 Maret 2021