Penilaian, Ulangan, Ujian, atau Evaluasi
Penilaian, Ulangan, Ujian, atau Evaluasi
#mengikat makna#
Pada hari ini sekolah kami menyelenggarakan kegiatan Penilaian Akhir Semester (PAS). Dibandingkan dengan sekolah sederajat, kegiatan jenjang SMK di kotaku telah mendahului proses PAS. Kalau kegiatan ini memerlukan waktu 2 Minggu maka ada jeda waktu yang cukup untuk mengerjakan administrasinya sebelum laporan ke orang tua diberikan.
Kebetulan saya tidak ditugaskan menjadi pengawas pada hari pertama pelaksanaan PAS karena ada tugas yang harus diselesaikan untuk melayani kelas XII. Di tengah kegiatan melayani siswa siswa kelas XII teringat istilah yang terus berganti untuk kegiatan di akhir semester gasal dan genap seperti yang baru diselenggarakan di sekolah kami.
Mungkin ini masalah basi tetapi banyak di antara kita yang masih bertanya tanya kenapa istilahnya berganti mulai ulangan terus ujian terus penilaian terus dahulu ada istilah evaluasi. Hebatnya bagi guru adalah apapun istilahnya berganti tetapi tetapi proses yang dijalani tetap sama. Bagi guru mata pelajaran selalu dimulai dengan menyusun butir soal, merakitnya dalam bentuk perangkat tes, diedit dan dicetak dan digandakan. Kalau prosesnya sama kenapa istilahnya berbeda dan berganti?
Jika prosesnya sama dan pengambilan keputusan atas hasil yang dilakukan juga sama dengan berbagai istilah yang berbeda berarti ada sesuatu tapi yang belum dipahami guru. Pertanyaannya adalah apa kegiatan ini dimaksudkan untuk mengukur pencapaian kompetensi atas praktik pengalaman belajar secara berkelanjutan atau untuk kepentingan pencapaian kompetensi dalam rangka penentuan prestasi tertentu atau dimaksudkan untuk menginterpretasikan atas proses pengukuran tertentu atau bahkan untuk melakukan evaluasi atas seluruh proses? Semua ini akan menentukan istilah yang akan dipakai.
Konsekuensinya adalah istilah telah ditentukan maka harus ada penjelasan atas tujuan dari proses ini akan sesuai dengan tujuan perubahan istilah yang digunakan. Selamat mengabdi dan sukses selalu. Semoga bermanfaat
#asiknya jadi guru # cinta terbaikku#cinta tak pernah salah#14 mei 2018#
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Menurut saya bu, saat ganti menteri pendidikan maka istilah harus berganti walaupun praktiknya sama supaya tidak ada kesan "menteri ko tidak ada kerjanya hanya melanjutkan menteri sebelum" sehingga digantikan istilah penilaian tersebut dengan ragam nama
Begitulah yang terjadi Pak Mulya
Setidaknya itulah apresiasi perubahan Menganti nama walaupun aktivitasnya sama
Untuk itu sebagai guru harus mampu menterjemahkan dgn baik Pak Mulya, tidak hanya sebatas istilah karena itu sebanarnya sesuatu yg berbeda