Murtiningsih

Guru Pembimbing di SMK N 2 Magelang...

Selengkapnya
Navigasi Web

Tentangmu, Tentangku

Tentangmu, Tentangku

#mengikat makna#

Tak terasa sudah 3 catatan yang kutuangkan hari ini. Ini yang keempat tentang catatanku hari ini. Melanjutkan menunggu putriku yang masih asyik bermain di hari libur minggu ini. Kutatap matamu habis sholat dhuhur dan melihat ekspresi wajahmu, terus terbayang semua tentang mu. Laki-laki tebaik yang hadir dalam kehidupanku yang semakin menambah semangat menapaki hari hari bersamamu baik suka, duka, senang, sedih, banyak beban, maupun di saat kita sangat bahagia.

Laki-laki hebatku,

Banyak hal yang membuat hidupku semakin berarti bersamamu. Menjadikan semua menjadi indah bersamamu. di saat menatapmu seperti ini kemudian terbayang semua kehebatan dirimu. Banyaknya kehebatanmu di mataku hingga sulit aku mengartikulasikan semua kehebatanmu. Hal kecil yang membuatmu sangat berarti dalam kariermu adalah melakukan yang terbaik dari orang yang tidak lakukan dan melakukan yang terbaik pula dari yang dilakukan orang. Itulah yang membedakan kita dengan yang lain.

Berapa banyak di antara para guru seperti kita hanya mengerjakan apa yang menjadi tugas pokok dan fungsinya saja. Rutinitas pekerjaan dilakukan hanya untuk menggugurkan kewajiban supaya lepas dari pertanyaan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya. Berangkat, mengajar, istirahat, mengajar lagi, mengoreksi pekerjaan siswa, mendokumentasikan pekerjaan siswa, dan menyerahkan hasil pekerjaaan siswa, kemudian terus pulang. Rutinitas itu selalu dilakukan berhari hari berbulan bulan dan bertahun tahun sampai akhirnya ada angtidak terasa ternyata tahun depan sudah mau pensiun. Apakah rutinitas ini akan dapat mengubah dunia pendidikan kita? Ini semua tentang mu yang sering kau ingatkan kepada kami dalam menjalani pengabdian ini.

Masih kuingat tentangmu lagi yang sering engkau sampaikan kepada kolega dan anak buahmu. Berapa banyak guru yang yang dapat melakukan pekerjaan biasa di tempat kerjanya karena kepsrahan terhadap lingkungan yang tidak sehebat lingkungan yang dipersepsikan lebih baik dari tempat kerja yang dijalaninya. Mereka hanya terlihat pasrah dengan apa yang dihadapi dan tidak berusaha untuk mengubah keadaan yang dihadapi agar berubah lebih baik. Ada pula yang yang berpikir, sudahlah cukup bekerja seperti apa yang diperintahkan, tidak perlu bekerja dengan keras dan tekun yang hebat dan menghebatkan, kan akhirnya yang kita dapat semua sama. Atau ada yang berpikirjika mereka bekerja di tempat yang "favorite" maka dalam pikirnya cukuplah bekerja dengan disiplin toh kita sudah mendapatkan kebanggaan dari hebatnya lembaga kita. bukankah tanggung jawab majunya lmbaga menjadi tanggng jawab bersama? Maka nanti dipikir nanti yang penting sekarang apa yang dilakukan teman ya kita lakukan tidak perlu melakukan yang aneh-aneh.

Ilustrasi di atas sering engkau curhatkan padaku saat beban di pikiranmu terasa berat karena tanggung jawab masa depan lembaga yang engkau pertanggungjawabkan. Lanjutmu, seandainya tidak mampu membuat yang lebih hebat dari yang lain, setidaknya engkau buat yang menjadi tanggung jawabmu terus atau terlihat hebat, maka itu cukup untuk mengubah dunia kita. Jika guru matematika, maka buatlah profesi guru matematikamu terlihat hebat. Begitu juga jika engkau seorang guru fiska, biologi, kimia, sejarah, ekonomi, dan mata pelajaran yang lainnya maka buatlah semua yang menjadi tanggung jawabmu terlihat hebat. Paling tidak jika semua yang menjadi tanggung jawabnya menjadi hebat, maka akumulasi kehebatan itu akan membuat perubahan dari lembaga yang menaungi kita. Ilustrasi ini terus engkau sampaikan di setiap kesempatan "briefingmu". Karena setiap orang secara naluri akan mengerjakan semua yang menjadi tanggung jawabnya maka kerjakan yang terbaik dari apa yang sama dikerjakan orang lain.

Apakah yang dikerjakan dengan hebat yang menjadi tanggung jawabnya sudah cukup dan berhenti sampai di situ saja? Kudengar setaiap curhatmu ternyata tidak cukup jika kita ingin mengubah dunia dan masa depan kita dan masa depan anak-anak kita. Mengerjakan dengan baik dari apa yang idak dikerjakan orang lain akan membuat nilai tambah dari kita. Dalam bahasa ekonomi, kita memiliki nilai tawar yang lebih baik dalam mengubah diri kita, masa depan kita dan anak-anak kita. Banyak contoh yang engkau ilustrasikan tokoh tokoh penemu dan peraih nobel dunia karena mereka bekerja pada bidang dengan baik dan melakukan hal hal ang tidak dikerjakan oleh orang lain dengan baik pula. Sehngga hanya ada satu pilihan bahwa andalah yang terbaik dan pantas untuk disebut yang terbaik.

Berkaitan dengan hal di atas, engkau selalu menasehatkan bahwa seandainya engkau diberi kelebihan yang mampu melakukan banyak hal dibandingkan dengan yang lain, janganlah engkau mengerjakan dengan hebat yang tidak dikerjakan oleh orang lain tetapi mengerjakan yang menjadi tanggung jawabmu hanya biasa-biasa saja. Seandainya boleh memilih maka boleh lah hanya mengerjakan dengan hebat yang sama dikerjakan orang lain yang menjadi tanggung jawab tugasmu. ini sudah cukup walaupun belum optimal. Engkau selalu mengatakan dan mengingatkan akan qoute "Just do the best you can. no one can do more than that" (John Wooden).

Tak terasa putriku sudah selesai bermain. saatnya untuk kembali ke rumah. semoga bermanfaat.

# Magelang, 14 April 2018 #

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Huebat sekali lelaki tersebut

14 Apr
Balas

Matur nuwun Pak Ahmad Syaihu, beliau laki2 yg menjadi imam dalam sholatku dan menjadi samudra bagi keluargaku

14 Apr
Balas



search

New Post