Remah Kehidupan
Ketika ikan-ikan tumpah ruah memenuhi bibir pantai
Mungkinkah tidak lagi nyaman berenang di lautan biru?
Ataukah lautan yang mulai bosan dan muak dengan tingkah polah para perenang handal itu?
Dan alur hidup pun berubah sesuai keinginan sutradara.
Orang-orang bersuka cita memungut bangkai-bangkai
Tak terlintas di benaknya akan muncul hukum sebab akibat
Tak berusaha mencari tahu mengapa lautan memuntahkan isinya
Yang ada hanyalah nikmati segala kesempatan yang tersaji...
Ketamakan berhembus seketika...
Kesombongan merajalela...
Kepentingan adalah alasan utama...
Hilang kendali dan lupa diri
Inilah peran yang dilakoni anak Adam dan Hawa
****
#selamattinggal november
#madrasahku30november2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap Uni. Rancak bana.. Sukses selalu
Ugh, puisinya mantaap. Ayo nulis tiap hari lagi hehe.... Sukses selalu, Bun.
Siyaap...Bunda, hehe...
Puisi keren bunda.
Makasih Oma cantik.
Mantap puisinya, sukses Bu Musdawati
suka puisinya, Bu. Perenungan yang apik. Salam bahagia.
Makasih Bu, lama tak jumpa karena saya sedang merenung hehe...