Suara Kalbu
Gundah gulana hati dan jiwaku
Melihat dirimu bermain mata
Dulu kau bilang cinta padaku
Sekarang engkau berpaling muka
/
Resah gelisah mendera kalbu
Percuma punguk memupuk rindu
Jika engkau selalu begitu
Maaf saja aku kan berlalu
/
Debur ombak menyapu karang
Membasahi pantai sebentar saja
Engkau selalu mengumbar sayang
'Sory menyori' aku tak lagi tergoda
/
Berdebar kencang jantung di dada
Teringat masa saling bersuka
Jangan pernah permainkan wanita
Balasannya kelak akan kau terima
//
Balai Selasa, 12 september 2023
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Cakeeeppp.... Awas kalau melukai wanita hihi....
pantunnya mantap
Benar bunda
Waduuhh ada yg nakal tuh. Hehe....btw keren puisinya bunda.
Cinta yang berpaling, .... keren Bu Musdawati
Sedihnya diselingkuhin... Salam bahagia, Bu.
Keren pantunnya Bunda. Sukses selalu.