MUSIYAH, S.Pd.I

Guru di SDN Dawungan 1 Kecamatan Masaran Kabupaten Sragen....

Selengkapnya
Navigasi Web

Ceker Bledek (Tantangan Menulis ke 114)

Ceker Bledek

Oleh : Musiyah S. Pd. I

Hari ini hari Ahad. Waktu yang digunakan mbak Niha beristirahat dari tugas darring yang membebaninya sepanjang hari. Selain bisa bangun lebih siang dari biasanya, mbak Niha juga bisa rileks sejenak, melepaskan urat-urat nadi dari beratnya beban tugas yang diberikan tiap hari.

Bunda telah menyiapkan lauk oseng-oseng kacang dan kecambah dari petai cina sebelum berangkat kerja bakti di masjid. Namun siangnya mbak Niha merasa bosan makan dengan lauk yang sama. Dia segera buka aplikasi gojek dan memesan ceker bledek. Setelah sekitar satu jam an, pesanan datang.

Mbak Niha segera membuka pesanan yang sudah diantar tadi dan mengambil nasi putih di dapur. Dengan semangat mbak Niha membuka dan mencicipi pesanan. Awalnya biasa saja ekspresinya, selanjutnya ia mendesis. Bibirnya merah. Dia kepedesen. Bunda yang penasaran, akhirnya ikut juga mencicipi. Namun bunda tidak berani melanjutkan karena punya asam lambung. Takut penyakitnya kambuh. Mbak Niha masih asyik makan ceker itu meskipun bibirnya sampai merah banget dan matanya berair. "Uenakkk ya bund ceker bledeknya" Kata mbak Niha menggoda bunda. Bunda hanya tersenyum lanjut bertanya . "Kenapa dinamakan ceker bledek mbak?" Mbak Niha menjawab... pedesnya yang tak terkira inikah??

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post