Izinkan Aku Memiliki
#Tagur 270 hari
#Tantangan hari ke-256
Izinkan Aku memiliki
Entah sudah lama Ozan duduk di bangku ruang tunggu. Emil sahabatnya belum juga nampak batang hidungnya. Janjinya pukul 7.30 sudah ada di bandara. Pesawat yang mereka tumpangi pukul 09.30 take off. Sekarang sudah pukul 08.10. "Sabar, aku lagi nunggu taksi," Ozan menghela napas lega ketika pesan dari Emil menghiasi gawainya.
Menunggu tak lagi membosankan bagi Ozan. Di bangku seberang tempatnya duduk ada cewek ayu yang selalu melirik dan tersemyum ke arahnya. Ozan jadi salah tingkah, lelalki itu ragu untuk membalas senyuman itu. Dia melihat ke belakangnya, tapi tak ada siapapun di belakangnya. Ozan melirik gawainya, saat mendengar bunyinya. Sebuah pesan dari Emil. "Aku ada di lantai 2 dekat kantin," Ozan membalas pesan dari Emil.
Kala Emil sudah nangkring di bangku sebelahnya, Ozan segera berbagi cerita. Mereka berdua melirik cewek tersebut, bibirnya masih tersenyum manis dan memandang mereka. Ozan segera bangkit mendekati cewek itu. "Mbak, senyumnya manis, bolehkah aku memilikinya?' tanya Ozan percaya diri. Cewek itu jadi bingung, dia melepas head seatnya yang terlindung oleh hijabnya. Tanpa aba-aba Ozan langsung balik dengan muka bak kepiting rebus.
Bumi Bahaum Bakuba, 18032021
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Aduh ozan
Hehe... Terima kasih Bu.
hahaha, dipikir buta perempuannya ... keren pak
Hehe.... Terima kasih Bu
Ternyata senyumnya bukan untuk Ozan. Haha... Kabuuur!
Hehe... Iya Bu. Terima kasih
Ternyata sedang senyum - senyum dengan di gawainya... Pasti cowoknya lagi berkata mesra
Hehe... Terima kasih Bu...
Wah mulai belajar nge prenk lewat cerpen nih , keren pak qkqkqqkq
Hehe... Terima kasih Bu
Haha ternyata senyum si cewek bukan utk Ozan..Ozan terlalu gede rasa...
Hehe... Terima kasih Pak
Lho kok kabur lakiannya..
Karena dikiranya cewek itu senyum dengam dia dari tadi... Terima kasih udah setia mengunjungi Mang
Aduhhh!salah alamat, ya...kebayang bagaimana merahnya, wkwkwkw. Keren menewen. Sukses selalu, Pak Muslih.
Hehe... Terima kasih. Sukses juga untuk ibu. Salam