Dipinang Hujan dan Debu
Saat surya tak meraja
Angin berisarat hujan tengah dipinang
Meski dingin menusuk sampai ke tulang
Mereka bernyanyi sarat nada
Dibiarkannya rambut dicium butiran hujan
Dimainkannya kaki serta tangan
Diacuhkannya baju sepatu berbasahan
Mereka menari di tengah lapangan
Dititahkan agar menyudahi
Mereka berlari
Menjauh dari pandangan diri
Lanjutkan hujan dan gelak sebagai perkusi
Begitulah saat musim air tiba
Pandangan dimanjakan mereka
Saat surya meraja
Angin berisarat terik tengah dipinang
Meski sengat membakar seluruh badan
Mereka tetap bernyanyi sarat nada
Dibiarkannya rambut diciumi debu
Seluruh raga berlumur peluh
Aroma khas baju dan sepatu
Mereka nikmati tanpa keluh
Begitulah saat musim debu tiba
Pandangan tetap dimanjakan mereka
Angin mengenalkan mereka pada hujan
Karibkan pula pada terik dan debu
Sebab keduanya sumber kehidupan dan ilmu
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar