Tagur ke 154, tanggal 02/12/2020 CERBUNG CINTA KARENA NIP (34) Oleh : Muslih.S.Pd.M.Pd Hanya berselang satu hari setelah keluarga kami berkunjung dalam rangka peminangan dan setelah itu di rumahku pun masih berkumpul saudara perempuan ku ibu bapakpun untuk berkompromi dan mufakat dalam rangka persiapan hari yang di nanti nanti yaitu di mana hari akan di berlangsungkan resepsi pernikahan ku dengan ibu guru noviatun. Masih dengan suasana penuh ceria dan kegembiraan,tiba tiba ada suara tamu yang mengetuk pintu,obrolan kami pun terhenti dan kemudian aku menuju ke pintu untuk mengecek siapa kah gerangan tamu yang datang tersebut. Waalaikum salam jawabku dan aku pun membuka pintu,saudara dari ibu noviatun rupanya yang datang,silahkan pak masuk(aku sambil menunjuk kekursi yang ada di ruang tamu)silahkan kan pak duduk,duduklah si tamu tersebut dan kebetulan kami pun ikut duduk bersama di ruang tamu.Belum ke pokok pembicaraan sang ibu masih sibuk menyuruh saudara perempuanku membuatkan minum untuk tamunya,masih tanda tanya ada apa gerangan?kok si tamu bawa bungkusan kalau pun oleh oleh/buah tangan pasti sebelum obrolan di mulai pasti sudah di berikan pada kami.Setelah minuman yang di sajikan beres ada di meja,maka mulailah kami membuka obrolan tersebut. Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika kedatangan saya(atas nama perwakilan keluarga ibu noviatun) hanya mènyampaikan pesar dari keluarga besar noviatun,kami pun serius mendengarkan nya.Dan tiba tiba seperti ada petir di siang hari,dan kami pun kaget sekaget kagetnya dan muka kami pun pucat pasi setelah mendengar berita yang di bawa si tamu tersebut,isi beritanya adalah (saya menyampaikan salam dan pesan dari keluarga noviatun,bahwa pemberian uang kemarin dikembalikan dan memita tambahan) kami semua terdiam dan bahkan ibu ku pun menangis sekenceng kencengnya.tidak ada lagi yang mesti di bahas,karena sudah jelas bahwa dari keluarga noviatun minta tambahan uang untuk pelaksanaan resepsi pernikahan.Dan setelah menyerahkan bungkusan(,uang)si tamu pun berkata,setelah uang nya sudah cukup kami menanti jawabannya dan di tunggu.Aku terdiam tanpa kata kata sambil mengantar tamunya berpamitan pulang.

Setelah tamunya pulang kami sekeluarga pun menangis meratapi nasib kami yang memang orang tidak mampu dan miskin,kami tidak membahas harus nyari tambahan kemana?tapi keluarga kami sudah sakit hati dan mungkin secara halus untuk menolak lamaran itu.Aku sebagai anak laki laki satu satunya bertekad untuk berusaha sebisa mungkin untuk menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil(pns).semoga Allah memberikan dan mendengar doaku Aamiin.Salam literasi CILEGON : 02/12/2020 CERBUNG CINTA KARENA NIP (34).