Tantangan Menulis hari ke- 20

Keberadaan Bank Sampah Murakabi di SMK Negeri 1 Purworejo menjadi berkah. Dengan adanya bank sampah tersebut, lingkungan sekolah menjadi lebih bersih dan asri yang mendukung suasana belajar mengajar. Selain itu bank sampah juga menjadi nilai plus bagi pihak sekolah sehingga dapat memenangkan Adiwiyata Tingkat Nasional di tahun 2015.

Sampah yang dianggap tidak berharga oleh sebagian orang dapat menjadi barang berharga sesudah di olah menjadi kompos, pupuk cair organik dll. Di sekolah ini, emua sampah yang sudah dikumpulkan kemudian di pilah- pilah menurut jenisnya, sampah organik, sampah an organik, kaca, seng dan sampah kertas. Untuk sampah organik akan di proses menjadi pupuk kompos.

Proses pengolahan sampah organik, pertama- tama sampah organik tersebut akan di cacah menggunakan mesin pencacah yang diproduksi oleh siswa jurusan Teknik Pemesianan. Sesudah dicacah, kemudian dimasukkan dalam mesin pengaduk dengan dicampur Em 4 dan kotoran kambing/ sapi selama 5-10 menit.

Sesudah di campur kemudian dimasukkan ke dalam mesin komposter, yaitu alat pembuat pupuk organik. Proses fermentasi di dalam komposter berlangsung selama 2 minggu. sesudah proses fermentasi, kemudian sampah di ayak dan dijemur sampai kering, sesudahnya barulah dikemas dengan berat 1 zak 4 kg. Pupuk kompos siap di jual dengan harga Rp 6000,00 per zak.

Alat komposter yang dimiliki oleh bank sampah Murakabi sebanyak 32 komposter, dimana setiap seminggu sekali mampu menghasilkan 150 zak pupuk kompos organik. selain itu juga diproduksi pupuk cair organik.

Bersambung

penulis adalah Guru Matematika SMK negeri 1 Purworejo