Bila Pandemi Tak Juga Usai
Musim telah berganti, waktu membunyikan detak-detak pilu
Air mata luruh di keruh wajah-wajah sendu
Mengiringi kepergian tak terduga
Perpisahan tiba-tiba
Kesakitan tak berkawan
Dihimpit ruang sempit isolasi
Sesekali angin meniupkan bau kematian paling sunyi
Tanpa iringan, tanpa tahu senyum atau tangis terakhir kali
Tanpa taburan bunga di nisan tak berteman
Hanya cibiran sesekali singgah di antara kesedihan diam-diam
Ekonomi carut-marut di ambang maut
Pendidikan mennyisakan tujuan tak bertuan
Anak-anak negeri menangis, meneteskan beragam keputusasaan
Akankah hilang satu generasi ditelan pandemi?
Tapi kami tak jua memahami, betapa egoisme menggiring kami pada keras hati
Rekayasa politik, konspirasi keji, sekadar alibi demi membenarkan diri sendiri
Tanpa peduli ada yang harus kami jaga untuk mewariskan masa depan kehidupan
Ah, andai kami satu aksara
Menghalau corona dari negeri tercinta.

Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Keren bund
Terima kasih