Tinggal di negeri rekayasa awalnya asyik dan menyenangkan. Berselang sebulan hati Dirga bergejolak. Semua impian yang selama ini yang ia dambakan mulai sirna perlahan. Ketidakadilan, rekayasa politik hingga perlakuan dzolim terhadap rakyat sipil menjadi santapan indera penglihatan dan pendengarannya. Kultur dan karakteristik penguasa yang haus akan jabatan dan pengakuan nama di hadapan rakyat jelata menjadi trend di negeri tersebut.

Kegalauan hati Dirga diperparah oleh jarak antara kediamannya dengan tempat kerja yang teramat jauh. Sehingga dengan kondisi tubuhnya pasca operasi mengalami penurunan stamina. Capek dan lelah yang ia rasakan setiap hari membuatnya tidak kuat lagi menapaki hidup.