MUSTAMIN

Penulis lahir di Soppeng 20 Maret 1977. dari pasangan La Dendang dan Ibaharu. Pendidikan Dasar berhasil diselesaikan selama 6 Tahun di SDN 42 Turlappae, 3 tahun...

Selengkapnya
Navigasi Web
Haruskah Cintaku Kandas ( Part 7 )
Tantangan menulis gurusiana hari ke - 135

Haruskah Cintaku Kandas ( Part 7 )

Pagi yang indah, suasana Kota hari ini agak lengang. Kendaraan yang biasanya lalu lalang mengeluarkan asap tebal yang membuat para pejalan kaki harus menggunakan masker. Demi menghindari gangguan pernapasan. Rupanya hari ini car free day sebuah gerakan yang dilakukan oleh masyarakat dunia untuk menurunkan ketergantungan masyarakat terhadap kendaraan bermotor. Sekaligus mengurangi emisi bahan bakar di dunia termasuk Indonesia. Setiap hari Sabtu dan Minggu kegiatan ini rutin dilaksanakan karena merupakan program pemerintah daerah dalam mengurangi polusi. Pantas saja Vera santai dan lebih memilih berdiam diri di rumah ketimbang berolahraga pagi.

Setahun belakangan Vera tak pernah pulang ke kampung. Ia hanya sering berkomunikasi dengan keluarganya melalui handphone. Perasaannya akhir - akhir ini gelisah dan selalu ingat kepada Ayah dan ibunya. Rupanya rindu sedang melanda hati Vera. Keinginan untuk bertemu kedua orang tuanya tak terbendung lagi. Tanpa berpikir panjang, Vera segera mengambil pakaiannya di lemari dan memasukkan ke travel bag. Setelah berkemas dan sarapan pagi, ia langsung menuju ke terminal bis menggunakan taxi. Setibanya di terminal langkahnya mengarah ke perkawilan bis untuk membeli karcis. Perlahan dua lembar uang biru dikeluarkan dari dompetnya. kemudian langsung naik bis. Kurang lebih 15 menit menunggu di atas bis, kursi penumpang sudah terisi semua, itu artinya bis akan segera berangkat. Vera menikmati perjalanannya ke kampung, sekitar 8 jam berada di atas bis akhirnya sampailah di kota tujuan. Namun untuk sampai di rumahnya, ia harus naik kapal selama 20 menit. Kedatangan Vera sudah ditunggu - tunggu sejak tadi. Bapak ibunya langsung memeluk anaknya. rasa gembira bercampur haru mewarnai perjumpaan mereka.

Belum sempat duduk, kedua orang tuanya bertanya, sejak kapan memakai jilbab nak? "Tanya kedua orang tuanya secara bersamaan." nanti saya ceritakan bapak, ibu. "Jawab Vera dengan nada lembut." Saya mau makan dulu, lapar sekali, sejak di pelabuhan tadi perutku sudah bunyi. oh, iya.. makanlah nak! selesai makan Vera pun menceritakan kisah perkenalannya dengan Aril. pemuda yang berhasil menaklukkan hatinya dan membuat penampilannya berubah. Ayah dan ibunya bersyukur sekali melihat perubahan pada anaknya. Tampak dari raut muka keduanya terpancar rasa gembira yang tak bisa disembunyikan. Vera terus melanjutkan ceritanya hingga bedug mesjid berbunyi. Cerita vera berakhir dan segera mandi dilanjutkan shalat magrib berjamaah di mesjid.

Kebetulan mesjid berada di samping rumahnya, Jadi Vera bersama ibunya berangkat ke mesjid untuk melaksakan shalat Magrib. Selesai melaksakan shalat berjamaah, ibunya menyampaikan rencananya untuk menunaikan ibadah haji bersama suaminya kepada anaknya. Vera terdiam sejenak, kemudian memeluk ibunya dengan erat. Air mata keduanya tumpah. Perasaan senang dan bahagia keduanya kembali terasa. Keduanya secara spontan sujud syukur, lalu kembali berpelukan. Mereka terharu dan saling menghapus air mata. pemandangan yang luar biasa antara anak dan ibu yang memiliki ikatan bathin yang kuat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post