MUSTAMIN

Penulis lahir di Soppeng 20 Maret 1977. dari pasangan La Dendang dan Ibaharu. Pendidikan Dasar berhasil diselesaikan selama 6 Tahun di SDN 42 Turlappae, 3 tahun...

Selengkapnya
Navigasi Web
Haruskah Cintaku Kandas? ( Part 8 )
Tantangan menulis gurusiana hari ke -136

Haruskah Cintaku Kandas? ( Part 8 )

Dari balik jendela kaca nampak seorang gadis berambut panjang sedang menikmati indahnya rembulan. Matanya tak berkedip, pikirannya menerawang. Dalam lamunannya muncul sosok lelaki sederhana, berkulit sawo matang, hidung mancung, lugu sambil mengulum senyum. Tak lama berselang pemuda tersebut mendekati gadis berambut panjang yang tak lain adalah Vera. Kedua sejoli tersebut saling beradu pandang, bola mata keduanya tak bergeming. tangannya saling berpegangan erat. Semakin lama genggamannya semakin kuat. Tanpa disadari lelaki itu mendaratkan kecupan mesra di dahi Vera. Dengan perasaan deg - degan Vera menikmati kecupan itu. Angannya melayang seakan berada di taman yang penuh dengan bunga berwarna - warni.

Tok..tok...tok... suara pintu sedang diketuk. panggilan itu tak membuat Vera beranjak dari lamunannya. Sepuluh kali Ibunya mengetuk pintu, namun tak jua ada balasan. KArena penasaran sang Ibu memutar pegangan pintu kemudian mendorong masuk. rupanya pintu tidak dikunci. Ibu Vera pun masuk ke kamar putrinya. setelah mencari, Ia mendapati putrinya sedang duduk di dekat jendela sambil memandingi bulan purnama di atas langit. Ehem...ehem... suara ibu Vera menegur. tetapi tetap saja Vera tidak sadar atas kedatangan ibunya.

Prok..prok.. bunyi tangan ibu Vera saat menepuk punggung putrinya. Eh.. Ibu..."Ucap Vera." Ibu ini bikin kaget saja, Ibu koq masuk kamar tanpa mengetuk pintu. "Kata Vera dengan nada lembut. Sejak tadi Ibu ketuk pintu, tetapi Vera tidak nyahut. Jadi saya langsung masuk saja. Khawatir kalau ada sesuatu yang terjadi. JAdi ibu langsung masuk. Ternyata putri ibu sedang mengingat seseorang toh.

Ah...ada - ada saja ini ibu. Vera hanya memandangi rembulan bu. tak memikirkan apa -apa. Tapi, kenapa panggilan ibu tidak di respon. a....a....a....a.. sambil terbata - bata, Vera menjawab anu bu...Vera serius memandang bulan purnama. Ah...masa memandang rembulan panggilan ibu tak didengar. Akhirnya Vera mengalah dan mengaku kalau dirinya sedang menghayal.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post