MUSTAMIN

Penulis lahir di Soppeng 20 Maret 1977. dari pasangan La Dendang dan Ibaharu. Pendidikan Dasar berhasil diselesaikan selama 6 Tahun di SDN 42 Turlappae, 3 tahun...

Selengkapnya
Navigasi Web
Media Sosial sebagai Ajang Kreatifitas dan Popularitas Guru
Tantangan menulis gurusiana hari ke 153

Media Sosial sebagai Ajang Kreatifitas dan Popularitas Guru

Perkembangan informasi dan teknologi semakin pesat, tidak dapat dipungkiri semua kalangan terhipnotis dengan adanya era digital ini. Tak terkecuali dunia Pendidikan ikut terkena dampak yang signifikan. Mudahnya informasi diperoleh menimbulkan kelemahan tersendiri, salah satunya adalah penurunan tingkat literasi siswa terhadap buku maupun teks cetak lainnya, yang menjadi sumber autentik dan ilmiah. Dalam dunia pendidikan media sosial memberi pengaruh yang cukup besar terhadap kegiatan proses belajar mengajar. Pengaruh positif media sosial terhadap dunia Pendidikan yakni akan memudahkan para guru dan peserta didik untuk mengumpulkan informasi, menambah pengetahuan, dan membuka cakrawala berpikir agar bisa berinteraksi dengan orang lain, membantu guru dan peserta didik untuk melek terhadap perkembangan teknologi, membuat mereka untuk kreatif, terampil, dan inovatif dengan melihat konten dan video yang terdapat di media sosial.

Bagi guru sendiri media sosial memberikan manfaat untuk mengembangkan metode pembelajaran dengan penggunaan media secara efektif. Misalnya penggunaan Facebook, Line, Instagram, Whatsapp, dan sejenisnya. Dengan memanfaatkan apa yang ada, yang berkaitan dengan teknologi. Guru yang terlibat dalam dunia pendidikan harus memiliki inovasi dan prestasi yang berkelanjutan. Tuntutan agar guru tetap mendominasi dalam menjalankan peran sebagai Coaching dan motivator di tengah hebatnya Google serta media sosial adalah sebuah kebutuhan mendesak. Guru yang ”kekinian” sangat relevan sebagai pionir dalam berkarya, khususnya mengawal peradaban bangsa di tengah teknologi informasi yang dinamis,

Sebaliknya media sosial juga dapat memberikan pengaruh negatif terhadap dunia pendidikan, diantaranya akan mengurangi motivasi para peserta didik untuk membaca buku pelajaran atau mencari sumber-sumber yang ada di perpustakan, karena menurut mereka, hal tersebut terlalu ribet, peserta didik akan menjadi malas belajar dan lebih sibuk dengan media sosial, Peserta didik kurang berinteraksi dengan orang yang ada di sekitarnya, sehingga akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi saat tatap muka, Pola pikir peserta didik berubah instan karena akan mencari cara mudah untuk mendapatkan sesuatu sehingga mereka ketergantungan pada media sosial dan media online.

Bagaimanapun media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari hidup kita. Tidak hanya sebagai sumber hiburan, tetapi juga merupakan bentuk pembelajaran yang vital. Guru kadang tidak sadar telah berlebihan dalam menggunakan media sosial untuk berbagi dan meningkatkan popularitas demi meraup pundi – pundi rupiah.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap ulasan yang keren

07 Aug
Balas

Wah, hebat Bapak ini.

04 Aug
Balas



search

New Post