KESIBUKANMU TELAH MELALAIKANMU

oleh : Mustofa

Terinspirasi dari sebuah pepatah jawa yang berbunyi “urip iku mung mampir ngumbe”, tergeraklah hati saya untuk menulis artikel ini sebagai bahan muhasabah / instropeksi diri dalam menjalani hidup yang fana’ ini.

Pepatah jawa tersebut sangatlah singkat, tetapi mengandung maksud yang sangat dalam, sedikit saya kupas bahwa hidup di dunia ini seperti orang yang mampir minum, artinya bahwa hidup di dunia ini sangatlah singkat sekali, sedangkan hidup yang kekal dan abadi adalah kehidupan Akhirat. Nah, sekarang bagaimana dengan diri kita ? sadarkah kita dengan kehidupan ini ? sudahkah kita punya bekal menuju kehidupan yang fana’ nanti ?

Dalam tulisan ini saya berwasiat kepada diri kita sendiri dan kepada para pembaca pada umumnya terutama kepada Bapak Ibu guru. Kita sadari atau tidak kita sadari, kadang kita sering disibukkan dengan tugas-tugas kantor, tugas sekolah maupun tugas keluarga. Bahkan pada saat pandemi ini kelihatanya kita libur, akan tetapi tugas seorang Guru semakin banyak, apalagi sebagai wali Kelas yang tugasnya 24 jam.hal ini akan menguras tenaga, fikiran bahkan fisik kita sebagai seorang Guru.

Dari kenyataan diatas,karena sudah payah dengan tugas-tugas dan pekerjaan, kadang kita lalai, kita lupa akan tugas utama dan yang paling fundamental yaitu TAQORRUB ILALLAH / mendekatkan diri kepada Allah, terutama melaksanakan ibadah ibadah yang mahdhoh / wajib. Terkadang, bahkan sering kita melaksanakan Sholat Lima waktu hanya di sisa-sisa waktu turahan kita menyelesaikan tugas. Bahkan kadang juga pernah kehabisan waktu Sholat, karena disibukkan dengan tugas dan pekerjaan.banyak diantara kita melasanakan Sholat semata-mata hanya untuk mengugurkan kuwajiban saja, Asytaghfirulloh al’adhim...,

Sebagai orang tua dan sebagai Guru /ustadz.ustdzah hendaknya kita bisa memberi contoh anak anak muda, hendaknya kita akan selalu ingat akan kehidupan Akhirat, meskipun kesibukan kita telah menggunung,menumpuk.kita harus tetap ingat kepada Allah SWT.

Berikutnya saya berpesan kepada para Pemuda,yang dalam hal ini adalah anak-anak usia SMA dan para Mahasiswa.banyak diantara para pemuda sekarang dunianya sudah terbalik, artinya siang dibuat malam, sedangkan malam dibuat siang, maksudnya, ketika siang hari mereka tiduur melulu, sedang kan ketika malam digunakan untuk begadang, game di warkop sampai larut malam bahkan sampai pagi.

Kenapa hal ini bisa terjadi ? apakah ini dampak Pandemi ? sampai kapankah ini terjadi ? apakah memang dunia ini sudah tua ? Nah..., inilah PR kita semua untuk menjadikan putra putra harapan Bangsa agar tidak terjerumus kepada hal-hal yang negatif, sebagai generasi penerus Bangsa dan Agama.

Di akhir tulisan ini marilah kita senantiasa muhasabah, selalu eling lan waspodho, disela-sela menjalani tugas ataupun kesibukan dunia,jangan lupakan kuwajiban Agama, sehingga kita semoga selalu mendapat perlindungan Allah SWT. Amiin ya Robbal ‘lamiin.