Mutahara Imran

Guru Bahasa Inggris pada MTsN 1 Bulukumba Sulawesi Selatan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Adik dan Isteri (Pentigraf)

Pak Cahyono ,seorang guru dari pulau Jawa yang ditugaskan pada salah satu sekolah lanjutan di Pelosok Sulawesi Selatan. Pada suatu hari diajak oleh teman mengajarnya Pak Ambo ke rumah Pak Rahim. Isteri Pak Rahim menjamu mereka kue khas bugis/Makassar Barongko , setelah meletakkannya di meja, Pak Rahim berkata pada isterinya , “ Terima kasih, Ndi.” Sang isteripun menjawab ” Iya Daeng . Pak Cahyono yang melihat isteri Pak Rahim itu terkesima . Dia suka dengan kue yang disuguhkan dan juga suka dengan yang mengantarkan kue itu . Dan diapun penasaran siapa perempuan yang mengantarkan kue itu , karena pak Rahim tidak memperkenalkannya.

Saat Pak Cahyoyno pulang dari rumah Pak Rahim, perempuan yang membawa kue itu terbayang –bayang dimatanya. Wah sepertinya dia sudah jatuh hati pada perempuan bugis.Tapi dia penasaran siapa sebenarnya perempuan itu. Akhirnya dia bertanya pada Pak Ahmad orang tua yang rumahnya dia tumpangi ,siapa sebenarnya “Daeng” dan “Andi” dalam silsilah keluarga Bugis/Makassar. Orang tua itupun menjelaskan,kalau “Daeng” itu berarti Kakak dan “Andi “itu berarti adik. Pak Cahyono mulai paham dan mengambil kesimpulan kalau perempuan yang di rumah Pak Rahim itu berarti adiknya Pak Rahim dan Pak Rahim adalah Kakak dari perempuan itu.Wah sepertinya ada jalan untuk mendekati perempuan itu

Beberapa hari kemudian di sekolah , saat jam pulang Pak Rahim pamit pulang ke Pak Cahyono yang duduk bersebelahan dengannya di ruang guru, dengan spontan Pak Cahyono titip salam buat adekny, Pak Pak Rahim yang mendengar itu hanya bengong , dan menanyakan adik yang mana yang dimaksud, Pak Cahyono pun menjelaskan kalau yang dimaksud itu adalah adik yang di rumahnya Pak Rahim. Pak Rahim yang dititpi salam hanya senyum dan berlalu begitu saja. Pak Ambo yang berada di tempat itu jadi ragu dengan Pak Cahyono yang mungkin salah orang. Saat Pak Rahim pulang Pak Ambo bertanya apakah pak Cahyono tahu siapa perempuan yang di rumahnya pak Rahim. Pak Cahyono menjawab kalau perempuan itu adalah adik Pak rahim karena waktu itu Pak Rahim mengatakan “Terima kasih Ndi, ndi menurut pemahamanya dari penjelasan Pak Ahmad adalah adik.Berarti perempuan itu adalah adik Pak Rahim. Pak Ambo akhirnya berusaha menjelaskan sedetail mungkin kalau “Andi” atau “Anri” yang juga bisa dipakai untuk panggilan suami kepada isteri yang belum punya anak sebagai panggilan hormat dan kasih sayang suami atau isteri di kalangan orang Bugis/Makassar. Pak Cahyono yang mendengar penjelasan itu kaget dan merasa malu.Olala…berarti aku titip salam pada isteri orang ,pikirnya.Diapun tersenyum dengan muka merah dihadapan Pak Ambo, Pak Ambo cuma bisa menggelengkan kepalanya dan memahami perasaan Pak Cahyono

Tantangan Menulis Hari Ke-85#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren pentigrafnya. Aku suka!

10 Jun
Balas

Terima kasih Bu.

10 Jun

Greats bun..

10 Jun
Balas

Thank you .

10 Jun



search

New Post