#HGN 2020

Di hari Guru ini ingin kutuliskan kisahku menjadi guru, guru yang sebelum adanya sertifikasi adalah profesi yang kurang diminati bahkan dianggap sebagI profesi yang gajinya rendah,saya masih ingat cerita Bapak saya yang berprofesi guru dianggap gajinya sama dengan upah penjahit karungnya pedagang beras yang ada di daerah saya pada jaman tahun 70-an.Tapi itu dulu, Sekarang dengan adanya tunjangan profesi dan tunjangan kinerja gaji guru seakan membuat mata orang yang dulu menghina guru mulai terbuka matanya.Perguruan Tinggipun yang memiliki fakultas keguruan membludak peminatnya.

Sayapun yang notabene punya Bapak seorang guru merasa bangga dan bahagia dengan profesi saya sebagai guru. Saya yang dilahirkan pada tahun 1973,yang saat itu gaji Bapak saya masih rendah, saat ini saya sudah bisa merasakan bagaimana nikmatnya jadi guru dengan mendapatkan gaji dari tunjangan Profesional dan tunjangan kinerja. Guru yang sekian lama menjadi cita -cita saya telah kulakoni selama 17 tahun,sebagai guru Bahasa Inggris pada salah satu Madrasah Tsanawiyah Negeri di daerahku.

Menjadi guru bahasa Inggris adalah impianku sejak duduk di bangku SLTP , meskipun pada saat itu Mata Pelajaran Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang baru pertama kali kudapat,tetapi sekali kupelajari saya sudah jatuh hati meskipun saat belajar saya masih terbata-bata dan berlepotan saat mengucapkannya.Tetapi karena guru yang mengajarkan mapel itu begitu lembut,penuh Perhatian dan sabar dalam memdidik kami ,akhirnya kamipun tertarik dan suka dengan mapel ini.

Guru Bahasa Inggris saya yang sabar ini namanya Ibu Rostia Kasim.S.Pd.Seorang guru yang pada saat saya diajar berpenampilan sederhana,tapi meskipun sederhana beliau tetap bersahaja dan kelihatan cantik,tidak salah kalau ada lagu "ibu guruku cantik sekali mengajar kami Bahasa Inggris" sepertinya lagu itu sangat pantas buat dia.Kadang kalau ada teman yang menyanyikan lagu ini beliau cuma senyum-senyum simpul dan tetap berlalu melewati mereka.

Dengan sosok guru Bahasa Inggris yang sabar dan lembut ini banyak teman yang suka dan senang belajar Bahasa Inggris.Selalu saja ada cara dan metode yang membuat kami betah dan senang dengan pelajarannya.Sayapun yang semula ogah-ogahan belajar Bahasa Inggris saat itu mulai senag dan tertarik mempelaharinya .Ada banyak cara yang dilakukan agar kami betah untuk belajar Bahasa Inggris. Sayapun mulai menunjukkan rasa suka saya pada Mapel Bahasa Inggris dengan menunjukkan nilai yang sangat memuaskan pada saat diberi tugas,diapun terus memotivasiku bahwa saya bisa dan pasti bisa menjadi yang terbaik.

Awal yang baik buat saya, dengan modal dasar saya yang saya dapatkan di SLTP membuat saya sampai Sekolah di lanjutan berikutnya menyukai pelajaran Bahasa Inggris hingga di nilai Ebtanas Murni sayapun nilai Bahasa Inggris saya yang paling tinggi meskipun saya saat itu tidak duduk di kelas Bahasa tetapi duduk di kelas Biologi.Ketika harus memilih jurusan saat hendak masuk diperguruan Tinggi saya hanya bisa memilih fakultas Ilmu Pendidikan dan Keguruan karena tahu kondisi keluarga saya.Dan Alhamdulillah saya dinyatakan lulus pada Perguruan Tinggi Negeri pada jurusan Bahasa Inggris.

Empat tahun kuliah akhirnya saya bisa menyelesaikan studi saya,oas dihari wisuda saya,diacara wisudahan saya ditawarkan untuk mengabdi di salah satu Madrasah Aliyah swasta.Alhamdulillah kuterima tawaran itu sebagai guru honor,dan kemudian sya terangkat jadi PNS pada Madrasah Tsanawiyah Negeri ,sosok guru Bahasa Inggris saya selalu hadir ,hingga pada akhirnya kami bertemu pada ajang lomba pidato Bahasa Inggris,kala itu Beliau sudah kepala sekolah dan saya sebagai guru yang mengantar anak didiknya untuk ikut lomba.Bahagia rasanya kucium tangannya saat bersalaman dan penuh hormat kusampaikan bahwa saya sudah bisa seperti Ibu , guru hebat yang telah menginspirasiku menjadi guru Bahasa Inggris. Terima kasih Ibu guruku...salam hormatku selalu untukmu.

Bulukumba ,25 November 2020