Mutahara Imran

Guru Bahasa Inggris pada MTsN 1 Bulukumba Sulawesi Selatan...

Selengkapnya
Navigasi Web

Perkemahan Pramuka (Pentigraf)

Menjadi guru pemula yang ditugaskan tentulah hal yang sangat menantang , begitupuka dengan Ibu Ria yang ditempatkan di daerah pelosok pada jenjang sekolah Menengah Atas yang berada di pelosok desa. Sebagai guru baru diamanahkan dalam tugas barupun diterima mengingat hal itu akan menjadi penilaian bagi dirinya dari Kepala Sekolah. Hari itu dia diamanahkan untuk menjadi pendamping Pembina dalam perkemahan Pramuka Tingkat Kwarran di kecamatan dimana sekolahnya berada. Meskipun sebenarnya dia agak berat menerimanya karena beberapa bulan dia berada di sekoalh itu. Tapi atas bujukan Ibu Tiara sebagai Pembina Pramuka akhirnaya dia bersedia menerima amanah itu. Perkemahan tingkat kwarran itu berlangung selama 3 hari yaitu tanggal 13 Agustus samapai tanggal 15 Agustus.

Pada malam pertama dijalaninya dengan penuh enjoy, apalagi bersama dengan adik-adik Pramuka . Namun pada malam kedua menjelang hari Pramuka,saat adik-adik binaannya mengikuti kegiatan malam dan dia harus di tenda bersama 2 orang anggota pramuka lainnya yang piket ,tiba-tiba perutnya mules, sepertinya ada yang bermasalah , dia mulai mengajak salah satu dari piket tersebut yang bernama Riska untuk menemaninya ke toilet umum. Berangkatlah mereka tetapi di perjalanan mereka ragu dengan keadaan yang sepertinya tidak bersahabat di toilet umum itu tapi mau apalagi perut Bu Ria semakin mules, Riska yang ditemaninya lalu mengusulkan agar mereka mampir di tenda Putra sekolahnya untuk memanggil salah seorang yang piket untuk menemani mereka. Usulan si Riska diterima oleh Ibu Ria. Merekapun kembali ke tenda putra, Bu Ria yang merasa sebagai orang yang lebih tua segera masuk ke tenda Putra dan berkata “ Dek ,bisa minta tolong antar saya ke toilet Umum masalahnya gelap.karena Cuma ada 2 orang yang berada disitu salah seorang dari mereka berdiri dan bersedia menemani mereka

Mereka berangkat ke toilet umum bertiga, tanpa banyak bicara merekapun pun tiba dan Bu Ria langsung masuk toilet, sebelum masuk ke umum saya berkata kepada mereka sebagai pembina “ Kalian jangan macam-macam ya, awas kalian cuma berdua sempat ada apa-apa diantara kalian, “ Dengan senyum si Riska berkata” tidaklah Kak” (Panggilan di Kepramukaan kepada yang lebih tua Kakak) Beberapa menit kemudian Bu Ria keluar. Dan dengan setia mereka berdua masih setia menunggu. Mereka bertiga balik ke tenda, tanpa bicara mereka sampai ditenda putra dan kemudian Bu Ria mengucapkan “ Terima kasih banyak dik” Riska menyusul langkah Bu Ria dan kemudian berkata “ Kak yang menemani tadi itu Pak Ahmad,guru olah raga di sekolah “ . Dengan kaget Bu Ria melihat Riska , Ha? Masa iya ? Dengan rasa malu Bu Ria menyesali kalimat yang telah dia keluarkan tadi.Resiko sebagai guru baru yang belum mengenal semua guru.

Tantangan Menulis Hari ke-82

#TantanganGurusiana

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Masya salut sama bunda mutahara,luar biasa sosok yang pantas ditiru@salam literasi bunda...

07 Jun
Balas

Terima kasih Ibu guru. Ayo kita berliterasi ,tiada hari tanpa menulis.

07 Jun



search

New Post