Mutamimah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru Hebat Menginspirasi Siswa Lewat Karya Nyata

Guru Hebat Menginspirasi Siswa Lewat Karya Nyata

Guru Hebat Menginspirasi Siswa Lewat Karya Nyata

Oleh: Mutamimah, S.Pd

Guru dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Sedangkan hebat adalah terlampau, amat sangat. Nah, seperti apa sih guru hebat itu?. Guru hebat sebenarnya tidak harus pintar, walaupun sejatinya guru professional harus orang yang pintar dan juga memiliki intelektual tinggi karena harus menguasai banyak hal sebagai bahan untuk menjadikan pintar peserta didiknya. Berdasarkan hal tersebut lalu seperti apa sih Guru hebat itu?. Nah ketika berwawancara dengan beberapa siswa di sekolah muncul berbagai jawaban ada yang mengatakan bahwa guru hebat adalah guru yang pintar, cakap teknologi, perhatian, penuh kasih, murah senyum, santun, tidak membuat siswa takut, mendengarkan keluhan siswa, dan bahkan ada yang berkata tidak pelit nilai. Itulah sederet gambaran guru hebat versi peserta didik.

Pada era revolusi industri 4.0 dewasa ini seorang guru harus memiliki kompetensi abad 21, karena karakter dan kebutuhan siswa sangat berbeda dengan pada zaman sebelumnya. Sebagai pendidik tentu harus meningkatkan kompetensinya sehingga tidak ketinggalan dan mampu menjawab kebutuhan siswa. Dalam undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen, ada empat kompetensi guru antara lain; kompetensi pedagogik, kepribadian, professional, dan kompetensi sosial. Tuntutan guru abad 21 harus memiliki keterampilan dan literasi digital yang mumpuni.

Nah, bagaimanakah karakteristik guru hebat yang mampu menginspirasi siswa?. Berikut adalah karakteristik guru penginspirasi siswa lewat karya nyata antara lain:

1. Mampu membuat semua topik menarik. Guru perlu merancang pembelajaran dengan sebaik-baiknya sehingga menjadikan materi sesulit apapun akan mudah difahami oleh siswa. Tantangan guru adalah mampu membuat siswa nyaman, betah belajar bersama dan mengalami bahwa pembelajaran di kelas tersebut menarik.

2. Kreatif (runtuhkan rutinitas). Rutinitas merupakan bentuk kegiatan yang membosankan. Pembelajaran di kelas merupakan aktivitas rutin siswa setiap hari melebihi aktivitas lainnya. Apabila tidak dirancang dengan baik akan begitu membosankan. Kreativitas guru menjadikan gairah, menarik perhatian siswa dan dapat menumbuhkan minat mereka.

3. Mampu melayani siswa secara individual. Walau seorang guru mengajar dalam kelas yang besar secara klasikal akan tetapi semua siswa merasa disapa, dilayani dan diperhatikan. Setiap guru sudah selayaknya harus bisa melayani siswa secara personal sehingga tidak ada siswa tenggelam, hilang dalam kelas yang besar, tidak terdeteksi kelebihan, kekurangannya dan kurang memperoleh kesempatan belajar serta berprestasi. Tugas utama guru adalah menggali, menemukan, mengasah bakat dan kemampuan terbaik siswa.

4. Mengetahui cara menata tingkah laku anak. Karakter siswa dalam kelas berbeda-beda. Guru tidak selalu mendapatkan siswa yang mampu mendengarkan dan patuh. Bisa saja ada siswa yang tidak disiplin, melanggar tata tertib bahkan menantang guru, yang dikhawatirkan guru lepas kotrol terhadap siswa yang menantang tersebut. Namun seorang guru hebat akan mampu mengetahui bagaimana mengontrol kelas, menghadapi karakter anak tanpa membuat hal yang dapat mempermalukan diri sendiri dan siswanya atau bahkan melukai hati mereka.

5. Senantiasa menjadi pembelajar. Guru hebat tidak pernah menutup diri untuk mengetahui informasi terupdate lebih banyak daripada siswanya dan selalu mengupdate pengetahuannya yang kemudian ditularkan pada peserta didik untuk dikembangkan menjadi karya nyata.

6. Mengajar dalam konteks dengan contoh nyata. Kebanyakan guru dalam mengajar siswanya menggunakan buku pegangan tertentu. Jangan lupa untuk mengajarkan prinsip-pinsip dengan memberikan contoh konkrit dalam kehidupan sehari-hari siswa.

7. Mampu memperjuangkan kesamaan hak siswa. Ada anggapan di masyarakat bahwa guru cenderung memihak pada siswa yang ekonomi dan prestasinya baik. Persepsi tersebut perlu dihilangkan dengan cara memberikan kesempatan pada semua siswa tanpa membedakan kelas ekonomi, SARA, prestasi, semua siswa diberi peluang unjuk diri dan unjuk kerja.

Berdasar pada karakteristik tersebut maka, sejatinya guru dikatakan hebat manakala kehadirannya selalu ditunggu-tunggu, menjadi obat, penyejuk, teladan, menginspirasi, menjadikan siswa-siswinya berbudi pekerti luhur dan berdaya saing. Serta selalu menginspirasi anak didiknya untuk selalu berkarya tanpa henti demi kemajuan bangsa dan negaranya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Mantap. Semoga sukses!

20 Nov
Balas

Mantap. Semoga sukses!

20 Nov
Balas

Tulisannya sangat memberikan informasi bu

20 Nov
Balas



search

New Post