Peran Guru Inspirator di Era Transformasi Digital

Oleh : Mutamimah, S.Pd

Guru dalam kamus besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai orang yang pekerjaannya (mata pencahariannya) mengajar. Dengan demikian, orang-orang yang profesinya mengajar disebut guru. Baik itu guru di sekolah meupun di tempat lain. Dalam Bahasa Inggris guru disebut teacher yang bearti pengajar. Sedangkan yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 pasal 2 ayat pertama tahun 2005 tentang guru dan dosen, dinyatakan bahwa Guru mempunyai kedudukan sebagai professional pada jenjang dasar, Pendidikan menengah, dan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diangkat sesuai dengan peraturan perundang-undangan, kedudukan Guru sebagai tenaga professional bertujuan melaksanakan system dan tujuan Pendidikan, yaitu berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab. Berdasar pada hal tersebut maka sosok guru inspirator kehadirannya di era transformasi digital dewasa ini sangat diperlukan agar dapat menginspirasi, memberikan teladan contoh yang baik dalam rangka menjadikan peserta didik atau siswa-siswinya memiliki potensi, prestasi yang gemilang dan berbudi luhur atau berakhlaqul karimah.

Nah bagaimana sih untuk menjadi sosok Guru penginspirator di era majunya teknologi informasi dan komunikasi yang tanpa batas dewasa ini?, sebenarnya cukup sederhana yang kami berikan pada anak didik kami di Madrasah, yang utama dan pertama adalah keteladanan. Keteladanan menjadi jurus jitu untuk menjadikan peserta didik mau berkarya. Contohnya dalam setiap event guru juga tampil untuk mengikuti berbagai ajang lomba baik tingkat kabupaten, kota maupun Nasional. Lomba yang kami ikuti beragam meliputi lomba tilawah, baca puisi, menulis bahkan lomba olahraga seperti volley. Lomba menulis sudah menjadi suatu keharusan bagi kami khususnya Guru bidang study Bahasa Indonesia. Madrasah mengharuskan untuk senantiasa Gurunya tampil diajang lomba menulis di media Guru Indonesia. Dewan Guru yang berhasil meraih juara kemudian diberikan penghargaan, ditampilkan di depan peserta didik pada saat upacara bendera hari Senin, salah satu tujuannya adalah memberikan contoh bahwa kalau sang Guru bisa berprestasi siswa harus terinspirasi. Mulai dari itulah anak-anak didik kami bermunculan prestasinya. Keteladanan selanjutnya adalah kita tidak hanya menyuruh akan tetapi kita sebagai Guru juga berbuat yang lebih baik untuk anak-anak didiknya, contoh Guru juga cakap teknologi, misalnya mengajarkan anak-anak terampil menulis iklan dan poster berbasis teknologi informasi (IT) melalui media Canva. Terampil bermain peran atau drama kolosal di ajang peringatan Sepuluh November 2022 kolaborasi dengan peserta didik yang kemudian di publikasikan melalui media yuotube.

Peran Guru begitu besar bagi kemajuan, keberhasilan peserta didik atau siswa. Selain keteladanan dalam bentuk kerja nyata juga keteladanan yang kami contohkan adalah melalui perilaku atau budi pekerti yang luhur. Karena akhlak mulia merupakan barometer utama dalam pembentukan karakter siswa, penanaman nilai-nilai yang baik pada akhirnya akan menjadikan siswa mudah meraih suatu prestasi atau kesuksesan. Apalah artinya seorang siswa meraih segudang prestasi kalau tidak berakhlaq atau berbudi luhur. Bagi kami selaku pendidik itu tidak ada artinya. Akan tetapi visi dan misi kami selaku Guru ingin menjadikan peserta didik yang berprestasi dan berakhlaqul karimah sesuai dengan visi dan misi Lembaga kami adalah ICMI yaitu, inovatif, cerdas, mandiri dan berbudi. Yang pada gilirannya akan melahirkan generasi penerus bangsa siap bersaing dalam menghadapi tranformasi digital di segala bidang.