Refleksi, Inovasi dan Prestasi Jendela Baru Bagi Pendidik

Oleh: Mutamimah, S.Pd

Kata refleksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gerakan, pantulan, di luar kemauan (kesadaran) sebagai jawaban atas suatu hal atau kegiatan yang datang dari luar. Sedangkan kata refleksi dalam pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar mengajar dalam bentuk penilaian tertulis dan lisan oleh guru untuk peserta didik dan oleh peserta didik untuk guru guna mengekspresikan kesan konstruktif, pesan, harapan dan kritik terhadap proses pembelajaran. Berdasarkan hal tersebut maka refleksi merupakan proses kritis, instropektif yang melibatkan evaluasi diri dan pengalaman yang dialami selama proses belajar mengajar. Nah, apabila dikaitkan dengan inovasi, refleksi menjadi sebuah langkah penting dalam menghasilkan ide-ide baru, memecahkan masalah, dan mengatasi tantangan. Ketika guru mengimplementasikan refleksi berkaitan dengan pengalaman atau situasi yang pernah dihadapi di kelas disitulah sang guru dapat melihat peluang baru, mengidentifikasi kekurangan, pada gilirannya mampu memperoleh wawasan mendalam. Inovasi dalam pembelajaran biasanya muncul dari sebuah refleksi yang jeli dan pengamatan teliti dari guru.

Perlu diketahui bahwa aspek penting dari refleksi adalah kemampuan untuk belajar dari kegagalan yang pernah dialami pendidik atau peserta didik. Contoh dalam kegiatan pembelajaran ketika ada kurikulum baru sebut saja kurikulum merdeka dari situlah sang guru belajar untuk dapat menerapkan hal baru tersebut. Dalam menerapkan sesuatu yang baru dimungkinkan ada beberapa kendala. Nah, dari kendala itulah kita dapat belajar, memperoleh pengetahuan yang berharga. Melalui refleksi diharapkan dapat menggali penyebab, menganalisis apa yang perlu diperbaiki, serta mencari jalan keluar. Nah, mengapa refleksi begitu penting untuk dilakukan?. Berikut adalah peran refleksi dapat melahirkan suatu inovasi dan prestasi antara lain:

1. Refleksi berperan penting dalam mempertajam ide dan mengidentifikasi potensi guru. Ketika sang guru mereflesikan gagasannya, disitulah guru dapat melihat berbagai sisi yang belum terpikirkan sebelumnya, menggali potensi yang lebih dalam dan menguji kelayakan konsep. Dari sinilah akan melahirkan pemikiran kreatif, inovatif dan membuahkan suatu prestasi.

2. Refleksi mampu membantu guru dalam melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda. Refleksi dapat membebaskan pikiran guru dari batasan dan membuka jalan pada pemikiran kreatif revolusioner.

3. Refleksi bisa melahirkan inovasi jika melibatkan kemampuan beradaptasi dengan perubahan dan mengantisipasi kebutuhan masa depan siswa. Dunia pembelajaran berkembang dengan cepat dan semakin pesat. Inovasi pembelajaran dikatakan berhasil manakala dapat mengikuti perubahan tersebut. . Refleksi dapat melahirkan suatu inovasi dan prestasi diperlukan suatu pendukung. Faktor pendukung tersebut antara lain:

1. Dukungan lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah yang senantiasa mendukung inovasi pembelajaran seperti budaya mendorong eksperimen, kebebasan berpikir, dan ketika satuan pendidikan memberikan ruang bagi guru, siswa untuk berbagi ide, belajar dari kegagalan akan mendorong timbulnya pembelajaran yang kreatif, inovatif.

2. Kreatifitas atau kemampuan guru untuk berpikir out of the book. Kreatifitas guru sangat penting mengingat inovasi pembelajaran perkembangannya begitu pesat dan tidak hanya didapat dari sebuah buku saja akan tetapi dari berbagai sumber relevan lainnya.

3. Sumber daya. Sumber daya memadai, seperti dana, waktu dan insfrastruktur dapat memberikan kontribusi yang diperlukan untuk mengembangkan ide-ide inovatif juga dapat menjadi sarana untuk meningkatkan prestasi guru maupun siswa.

4. Melek teknologi. Perkembangan teknologi terus berkembang begitu pesat, dan keberhasilan inovasi berkaitan dengan kemampuan guru dalam memanfaatkan teknologi modern dalam dunia pendidikan.

Hasil dari inovasi pembelajaran yang dikembangkan guru didasarkan pada refleksi, diharapkan mampu menghasilkan pembelajaran yang berpihak pada siswa sehingga memunculkan peserta didik yang aktif, kreatif, inovatif serta melahirkan berbagai prestasi siswa baik akademik maupun non akademik, dan pada akhirnya dapat memunculkan generasi cerdas, mandiri, berkahlaqul karimah serta berdaya saing tinggi.