Mutmainah

MUTMAINAH, S.Pd.SD. Lahir di Jember, 15 Juni 1971. Menjadi guru PNS sejak tahun 1 Januari 2005 pertama kali dinas di SDN Patemon 02 Tanggul, sejak tahun 2010 mu...

Selengkapnya
Navigasi Web
Guru itu ' digugu lan ditiru '

Guru itu ' digugu lan ditiru '

Guru dalam tradisi Jawa merupakan akronim " digugu lan ditiru " ( orang yang dipercaya dan diikuti ) bukan hanya bertanggung jawab mengajar mata pelajaran yang menjadi tugasnya, melebihi dari itu guru juga mendidik moral, etika, integritas dan karakter.

Dari pernyataan diatas bisa menjadi bahan perenungan bagi kita khususnya yang berprofesi sebagai guru ya guys. Apakah kita sudah patut disebut guru " digugu dan ditiru ?"

Setiap perkataan, pernyataan maupun sikap yang disampaikan seorang guru akan menjadi panutan bagi muridnya. Bahkan bukan tidak mungkin cara berpakaian dan berdandan seorang guru akan menjadi perhatian juga.  Betul nggak guys ? Guru juga bisa menjadi idola atau figur yang akan membentuk pribadi seorang siswa, namun sebaliknya guru juga bisa menjadi momok yang menakutkan bagi siswanya, tergantung bagaimana sikap guru saat berdiri dan mengajar serta bersikap di hadapan siswanya. Secara tidak langsung apa yang dilakukan guru menjadi gambaran sikap moral, etika dan pendidikan karakter bagi siswanya.

Menyandang predikat  guru seringkali  tidak hanya saat mereka berada di dalam kelas atau ketika dia mengajar, akan tetapi kalau sudah disebut guru maka dimanapun, kapanpun mereka akan menjadi panutan dan sorotan bagi lingkungan sekelilingnya, baik di lingkungan sekolah , di rumah, bahkan di masyarakat, karena mereka menganggap bahwa guru merupakan orang yang patut  dipercaya dan diikuti, dianggap serba bisa, untuk itu guru diwajibkan meningkatkan kompetensinya dengan mengikuti pelatihan – pelatihan, guru juga harus rajin membaca, tidak hanya menyuruh siswanya dalam kegiatan literasi membaca 15 menit sebelum mulai pelajaran, menyampaikan kepada siswanya bahwa buku adalah jendela dunia tapi gurunya tidak pernah membaca. Guru hendaknya menjadi garda terdepan dalam gerakan literasi, hal ini agar guru memiliki wawasan yang luas tidak menyampaikan materi dari jaman A sampai Z tetap begitu – begitu saja. 

Tanggal 25 Nopember diperingati sebagai Hari Guru Nasional, semoga kita para guru bisa menjalankan tugas yang sudah menjadi tanggung jawab kita, menjadi guru yang bisa dipercaya dan panutan tidak hanya untuk anak didiknya namun juga bagi teman sejawat, lingkungan dan juga masyarakat, agar ilmu yang kita miliki bermanfaat dan bisa dipertanggung jawabkan kelak di Akhirat, pertanggung jawaban pada sang Maha pencipta yang menakdirkan kita menyandang profesi  menjadi guru. Berbanggalah kita menjadi guru .

 

 

Muhasabah HGN ke 75

Jember, 24112020

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Tulisan yang sangat menarik

25 Nov
Balas

Makasih Bu sudah berkunjung , salam literasi

25 Nov

Sip keren tulisannya.

25 Nov
Balas

Kereen, Bu. Digugu lan ditiru akan selalu melekat... Salam sukses, Bu

25 Nov
Balas

Siiip buu

25 Nov
Balas

Indah diucap dan akan lebih indah bila di tindak "says is easy but woork is difficult allright" smoga kita jadi bingkai bg lingkungan karya yg mengintrospeksi kereen bunsa cantik...semangat..lsnjut...

28 Nov
Balas

Setuju bu. Kereen

25 Nov
Balas



search

New Post