Tantangan Pendidikan Nasional Memasuki Era Metaverse
Tantangan Pendidikan Nasional Memasuki Era Metaverse
Oleh : Muttaqin Kholis Ali,M.PdT
https://muttaqinkholisali.com
Era Metaverse saat ini sedang menjadi tren pembicaraan di berbagai belahan dunia dengan berbagai bidang yang bisa saja masuk ke era Metaverse tersebut. Lalu apa sebenarnya wujud dari era tersebut? Jika dilihat dari makna kata “metaverse” sendiri “meta” artinya digital dan “universe” artinya semesta. jadi, “metaverse” artinya adalah “semesta digital”. Secara sederhana bisa diartikan bahwa kita bisa beraktivitas dalam dunia digital layaknya beraktivitas di dunia nyata. Contoh yang real di antaranya saat ini banyak sekali beredar game online yang bisa dimainkan oleh pengguna dengan menggunakan berbagai karakter, skin, serta kegiatan layaknya di dunia nyata. Dalam permainan tersebut seolah ada dunia baru yang diciptakan dan di antara pemain tersebut bisa berkomunikasi antara satu dan yang lainnya dari berbagai belahan dunia. Tak hanya itu, mereka pun bisa bertransaksi online seperti jual beli berbagai produk yang dibutuhkan dalam permainan tersebut seperti skin, avatar, pakaian, kendaraan, makanan, dan lain sebagainya yang tampak nyata layaknya di kehidupan sehari-hari.
Melihat peluang era Metaverse yang begitu besar, salah satu perusahaan digital dari Singapura pun menggandeng Indonesia untuk bekerja sama menyambut era baru tersebut. Ya, MyRepublic dari Singapura akan menjalin kerja sama dengan WIR Group Indonesia. Keduanya pun bersama-sama membangun koneksi internet yang lebih baik lagi serta membuat inovasi untuk mengatur semesta Metaverse ini dengan “Augmented Reality”.
Untuk memasuki era Metaverse ini pun perlu dipersiapkan berbagai hal di antaranya jaringan internet yang bagus, perangkat elektronik yang tentunya lebih canggih dari era sebelumnya, dan juga sumber daya manusia yang mampu mengoperasikan berbagai hal dalam semesta digital yang diciptakan. Bukan tidak mungkin kedepannya akan banyak dibutuhkan berbagai macam posisi pekerjaan baru yang berkaitan erat dengan era Metaverse ini seperti cyber security, construction engineering, Metaverse planner, Metaverse storyteller, dan fashion designers virtual reality.
Profesi pertama adalah cyber security yakni sebuah profesi yang bertanggung jawab untuk mengamankan/memblokir pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam dunia digital secara real-time serta membuat aturan-aturan yang harus dipatuhi para pengguna di era Metaverse tersebut. Profesi kedua adalah construction engineering yakni sebuah profesi yang bertugas merancang suatu bangunan mulai dari desain, bentuk konstruksi, hingga penyelesaian bangunan tersebut layaknya di dunia nyata. Pendidikan yang sesuai untuk profesi ini di antaranya graphic design, visual communication design dan design 3D atau animasi. Profesi ketiga yaitu Metaverse planner yakni sebuah profesi yang bertugas untuk menyusun rencana, strategi, cara penggunaan Metaverse di dunia virtual. Pendidikan yang cocok untuk menekuni profesi ini di antaranya software engineering, marketing digital, e-business, serta digital entrepreneurship. Profesi keempat adalah Metaverse storyteller yakni sebuah profesi yang bertugas untuk membuat rancangan mendalam tentang Metaverse agar memudahkan pengguna dalam mencari atau menjelajah Metaverse. Jadi, tugasnya seperti membuat skenario mulai dari pelatihan hingga peluang pemasaran berupa narasi yang dibutuhkan untuk suatu perusahaan maupun pengguna perorangan. Pendidikan yang cocok untuk menekuni profesi ini di antaranya sastra Inggris atau Bahasa Inggris. Profesi kelima adalah fashion designers virtual reality yakni sebuah profesi yang bertugas untuk membuat desain berbagai macam avatar yang dibutuhkan dalam Metaverse. Pendidikan yang cocok untuk profesi ini di antaranya adalah virtual reality dan fashion design.
Bicara tentang Metaverse tentu berkaitan erat dengan kesiapan masyarakat untuk menghadapi era baru tersebut. Saat ini baru sebagian kecil dari masyarakat yang sudah mampu menjelajah Metaverse ini dengan melakukan berbagai kegiatan digital layaknya di dunia nyata dengan menggunakan avatar masing-masing. Ya, mereka bersekolah, bekerja, berkebun, dan menjalankan aktivitas lainnya dalam dunia virtual tersebut. Orang-orang tersebut biasanya sudah tergabung dengan komunitas siber dan virtual 3D yang saling mendukung satu sama lain dari berbagai belahan dunia. Tentu saja harus ada pengetahuan ataupun keterampilan yang harus dipersiapkan bagi generasi muda khususnya untuk menyiapkan segala hal agar era Metaverse ini nantinya bisa bermanfaat bagi kemajuan bangsa Indonesia. Tentu saja kurikulum era Metaverse harus berbeda dari kurikulum sebelumnya untuk menyambut berbagai perubahan yang akan terjadi di masa yang akan datang.
Meski terlihat menyenangkan dan menarik jika bisa beraktivitas virtual layaknya di dunia nyata, tapi tetap saja era Metaverse ini memiliki beberapa tantangan yang perlu diperhatikan di antaranya pengguna akan sibuk mengawasi avatar dan segala kegiatan yang terjadi di dalam dunia virtual sehingga pengguna menjadi kecanduan dan memilih asyik beraktivitas di dunia virtual daripada beraktivitas di dunia nyata. Berikutnya adalah soal keamanan privasi dan juga keamanan dalam melakukan kegiatan-kegiatan di dunia digital harus benar-benar dijaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan oleh pengguna maupun oleh Negara. Tantangan berikutnya adalah mengenai kesiapan masyarakat khususnya di bidang ekonomi untuk membiayai aktivitas digital tersebut. Ya, seperangkat elektronik, gadget serta kuota akan menjadi kebutuhan utama masyarakat memasuki era Metaverse ini. Sementara kita tahu bahwa masih banyak masyarakat Indonesia yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Jika pendidikan kita diarahkan untuk memasuki era Metaverse ini maka akan terjadi persoalan baru mengingat proses pembelajaran online saja masih menyisakan banyak kendala.
Tak hanya itu, proses belajar nantinya pun akan mengurangi interaksi antara guru dan murid secara nyata karena mereka akan lebih banyak menghabiskan waktunya di dunia virtual. Padahal kita tahu bahwa anak didik kita tak hanya membutuhkan berbagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan tetapi juga membutuhkan pendidikan karakter serta nilai-nilai moral sebagai ciri khas dari bangsa Indonesia. Selain itu pengawasan dari orang tua pun harus semakin ketat agar anak-anak tidak “terjerumus” ke dalam hal-hal negatif dalam dunia virtual tersebut karena bisa saja mereka berteman dengan berbagai macam orang dengan karakter positif maupun karakter negatif dari berbagai negara.
Dari tenaga pengajar pun harus bisa memilih materi-materi serta media yang cocok untuk mengajar di era Metaverse ini. Tentu saja guru-guru di era ini tidak boleh gaptek dan harus lebih mahir daripada anak didik mereka karena di tangan para guru inilah para generasi muda akan mampu memasuki era Metaverse dengan benar dan sesuai dengan “koridor” sehingga tidak terjerumus ke dalam ruang digital yang negatif. Meskipun kita tahu kenyataannya banyak juga tenaga pengajar yang hingga saat ini masih kesulitan untuk melakukan pembelajaran secara online dengan berbagai macam alasan. Ya, era Metaverse sudah di depan mata dengan segala perubahan yang akan terjadi di sana. Banyak persiapan yang harus dilakukan mulai dari sarana dan prasarana, kemampuan intelektual, dan payung hukum dari pemerintah dalam mengatur era Metaverse tersebut. Karena itulah, kita harus menanamkan dalam diri kita dan juga pada siswa bahwa belajar tidak akan ada habisnya karena peradaban terus saja bergerak maju dengan segala pernak-pernik barunya yang belum ada di era sekarang.
Sumber Tulisan :
www.disrupto.co.id
www.kompas.com
www.suarasurabaya.net
Penulis : Muttaqin Kholis Ali,M.PdT (Guru Komputer, Penulis Lepas, Menerima Konsutasi IT Membuat website sekolah dan Kepenulisan Artikel, PTK, Best Practice dan Lainnya. WA : 082285178213 https://muttaqinkholisali.com)
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar
Mantap...terus menulis ya