M.YAZID MAR'I, M.Pd.I

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Balada Cinta Terlarang

Balada Cinta Terlarang

Mas, demikian Hariyati memulai percakapan lewat ponselnya.Aku terasa ingin mengungkapkan kejujuranku yang telah sekian lama aku pendam.Bagiku ini sangat penting, tapi mungkin bagimu tidak.

Arifpun, dengan penuh persaudaraan mempersilahkan Hariyati untuk mengugkapkannya.Bagaimana pun juga Hariyati adalah seseorang yang pernah ada di hatinya, sekalipun pada ahirnya dipisahkan oleh takdir.

Silahkan! Aku siap mendengarnya. Jawab Arif. Hariyati memulai pembicaraannya. Mas! Jujur dahulu aku sangat mencintaimu.Namun aku tak kuasa mengatakannya. Bagiku tak pantas seorang perempuan memulai mengungkapkan cintanya sebelum seorang laki laki mengawalinya. Selain itu, tampaknya, Ana dan Anipun juga sangat mencintaimu. Bagaimana mungkin seorang laki laki harus diperebutkan oleh tiga orang perempuan. Dan sesungguhnya aku begitu sangat menunggu engkau memulainya, tapi tak kunjung juga keluar dari lisanmu.

Hariyati meneruskan pembicaraanya. Mas, aku sadar betul bahwa hari ini aku telah bersuami, dan kaupun telah memilih Ani sebagai istrimu. Hari hari aku mengarungi samudera hidup bersama suamiku, aku jujur dak bisa melupakanmu. Bahkan aku selalu mencoba menghadirkan sosokmu mas. Tapi semuanya hanyalah angan-angan yang tak mungkin akan terjadi. Akupun berusaha menjadi istri terbaik, tapi semua sia-sia. Ia tak sedikitpun memiliki kemesraan seperti yang kau miliki. Ia tak memiliki sifat melindungi seperti yang engkau miliki. Akupun harus banting tulang untuk menghidupi diriku dan Nia anakku. Tapi tetap saja suamiku tak berubah. Hari-hari suamiku tampaknya hanya beralih dari santai dan santai tak ada rasa tanggung jawab sedikitpun. Hariyati menghentikan percakapannya. Terdengar isak tangis dari ponselnya, sambil bertanya balik. Lalu malam inipun tampaknya Hariyati juga ingin tahu kejujuranku.Bagaimana dengan mas, apa dulu juga mencintaiku?

Dik, Arif mulai mengungkapkan apa yang ada di hatinya. Hariyati. Jujur sesungguhnya dulu pun aku juga sangat mencintaimu.Tapi aku sadar strata sosial kita sangat berbeda. Kau memiliki segalanya, kau putri orang yang kaya raya, sementara aku orang desa, aku lahir dan hidup serba kekurangan. Untuk bisa kuliah. Aku hanya berbekal tekad dan keberanian. Karenanya aku tak berani dan tak kuasa menyatakan cintaku padamu.Itu sungguh adalah salahku Hariyati, ya itu salahku, dan sungguh aku sangat menyesal mengapa aku tak memiliki keberanian untuk mengungkapkan cintaku. Selain itu akupun telah mendengar kabar bahwa engkau telah memilki pilihanmu sendiri, yang bagiku sangat luar biasa, ia memiliki segalanya, kaya dan dari keluarga terhormat.

Dan malam itu menjadi malam yang paling bersejarah bagiku sebagai pembicaraan polsel terlama, serta ungkapan-ungkapan indah tulisku, yang serasa mengalir begitu saja, sebagai cerminan hati yang terdalam.

Dan sejak malam itu. Malam-malampun menjadi begitu indah, kendati hanya melalui ponsel. Dan kegundahan hati Arifpun mulai bergelayut, antara menghidupkan kembali cinta lamanya, cinta pertamanya yang berarti secara tidak langsung telah menghianati cintanya pada istrinya., atau mempertahankan perahu hidupnya yang telah susah payah ia pertahankan, walau begitu berat diawalnya.

Astaghfirullahaladhim, ampuni dosa-dosaku ini, tunjukkan kami jalan yang lurus. Tetapkan hati kami untuk mencintai istriku, dan anakku. Arif menyadari kekhilafan atas balada cintanya yang terlarang.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

alhamdulillah...di akhir cerita sudah sadar....he he he...

24 May
Balas

alhamdulillah...di akhir cerita sudah sadar....he he he...

24 May
Balas



search

New Post