20 mei hari kebangkitan nasional. 107 tahun yang lalu, pemuda telah memproklamirkan diri akan perlunya kebangkitan bangsa dari keterpurukan akibat penjajahan. Penderitaan, penyiksaan adalah tidaklah bisa dibiarkan. Karena hakekat dari kehidupan adalah kemerdekaan. Kemerdekaan berfikir, kemerdekaan berbuat, beraktifitas.

Tuhan menciptakan manusia berbeda dengan mahluk lain. Akal sebagai pemberian Tuhan sesungguhnya adalah suatu sunatullah kepada manusia dalam mengawal taqdirnya. Karena takdir yang berlaku pada manusia adalah muallaqoh ,(menggantung) yang memungkinkan manusia untuk memilih yang terbaik bagi dirinya, dan bagi mahluk Allah lainnya untuk hidup seimbang. Karena keseimbangan adalah hukum alam yang berlaku pada penciptaan.

Maka keinginan merdeka sesungguhnya adalah keseimbangan untuk berlangsungnya kehidupan tanpa intervensi, kehidupan tanpa paksaan. Dan kemerdekaan tentu bukanlah kebebasan tanpa aturan, atau kebebasan yang membunuh kebebasan lainya.

Maka jika hari ini merasa sebagian kelompok di bangsa ini telah memproklamirkan diri paling berjasa, paling berpengaruh,paling berjuang, hakekatnya adalah adalah telah memproklamirkan diri sebagai yang paling benar "mengambil hak Tuhan", adalah kekuatan yang rapuh dan keropos.Karena sungguh kekuatan yang sebenarnya bagaimana setiap diri mampu mengendalikan hawa nafsunya.

Prilaku pahlawan bangsa tentu harus dibangkitkan kembali pada dada-dada manusia Indonesia.Hingga tak ada lagi kesombongan, kebohongan, atas nama kekuasaan dan Tuhan. Sikap lapang dada, menghargai perbedaan, nasionalisme, patriotisme, harus tetap menjadi amunisi bangsa, menuju kekayaan bangsa. Dan kesetaraan bangsa dengan bangsa yang sudah maju sesudahnya.

Para pemimpin bangsa haruslah kembali mengobarkan api yang telah dinyalakan para pendiri bangsa. Rakyat haruslah tetap menjadi benteng akan krisis moral dan prilaku yang telah jatuh tersungkur ke jurang yang paling dalam.Karena makna hari kebangkitan nasional adalah kebangkitan untuk tetap menjadi bangsa Indonesia sendiri yang sarat nilai.

Jika tidak, tentu yang terjadi adalah kamuflase dan kemunafikan yang tanpa makna dan kekuatan. Atau kerapuhan yang dibanggakan. Hari kebangkitan nasional adalah hari kembalinya jati diri bangsa.